Dahnil Siap Jadi Oposisi Jika Prabowo Tak Tuntaskan Kasus Novel

Selasa, 12 Maret 2019 – 23:36 WIB
Dahnil Anzar Simanjuntak. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Eks Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengeluhkan lambannya penanganan pemerintah terhadap kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan.

Dia pun mengingatkan bahwa Selasa (12/3) ini sudah 700 hari kasus penyiraman itu diusut. Namun, belum ada perkembangan.

BACA JUGA: Dulu SBY Minta Prabowo Dipecat, Kok Sekarang Mendukung? Ini Penjelasan Hinca

Dahnil yang kini menjadi Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga menerangkan, dia akan terus mendorong pemerintah untuk menuntaskan kasus itu.

BACA JUGA: Dahnil Jubir BPN Prabowo Sebut Survei LSI Denny JA Umbar Tuduhan

BACA JUGA: BPN Prabowo - Sandi Tuding Tim Gabungan Kasus Novel Hanya Untuk Materi Debat Capres

Sama halnya apabila Prabowo - Sandi terpilih pada Pilpres 2019. Dahnil berharap, Prabowo - Sandi bisa memberikan kejelasan di kasus tersebut.

"Saya akan menjadi oposisi utama bila kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan juga tidak dituntaskan oleh Pemerintahan Pak Prabowo dan Bang Sandi,” kata Dahnil di Jakarta, Selasa.

BACA JUGA: Waketum Gerindra Senang Jika Ada Kondom Bergambar Prabowo - Sandi

Menurut dia, siapa pun yang memimpin pemerintahan di Indonesia harus bertanggung jawab dan mengungkap siapa dalang di balik kasus tersebut.

Dalam perjalanannya, pemerintah telah membentuk Gabungan Pencari Fakta Novel Baswedan (TGPF) atas rekomendasi Komnas HAM. Namun, hingga kini, kasus belum menemui titik terang.

"Teror terhadap Novel dan penyidik KPK lainnya tak terungkap sesungguhnya bukan karena "tak bisa" namun "tak mau"," tandas Dahnil. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sahabat Bobby Ingin Bangun Citra Prabowo Penyayang Hewan


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler