jpnn.com, JAKARTA - Pertandingan Piala Presiden Esports (PPE) 2021 resmi digelar, setelah dibuka secara seremoni di Jakarta, Sabtu (9/10).
Menurut Deputi Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden (KSP) Abetnego Tarigan, Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menyatakan PPE merupakan perwujudan tumbuh dan berkembangnya esport di Indonesia.
BACA JUGA: Piala Presiden Esport 2021 Perebutkan Total Hadiah Rp 2 Miliar
PPE diketahui telah digelar sejak 2019 lalu, setelah sebelumnya digaungkan Presiden Jokowi sejak 2018.
"Pemerintah berupaya mengembangkan kreasi anak muda, selain itu juga potensi ekonomi dan pengembangan teknologi."
BACA JUGA: Perindo Buat Terobosan, Bakal Jadi yang Pertama di Indonesia
"PPE menjadi ruang untuk generasi muda berkembang, berkarya dan memajukan nilai-nilai luhur bangsa, itulah mengapa dalam tiga tahun ini kami berturut-turut mengadakan PPE ini," ujar Abetnego dalam paparannya.
Pandangan senada juga dikemukakan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Odo RM Manuhutu.
BACA JUGA: Penerima Vaksin COVID-19 Mencapai 99 Juta Lebih, Angka Kematian Sebegini
Menurutnya, pemerintah baru saja mengusung gerakan nasional 'Bangga Buatan Indonesia' dan membuka ruang bagi industri gim lokal di Piala Presiden Esports 2021 dengan dipertandingkannya Lokapala.
"Tujuan kami mengikutsertakan gim Lokapala supaya penggunaan produk lokal terus dilakukan. Apalagi, lokapala diambil dari sembilan nilai kepemimpinan Candi Borobudur yang mana gim ini juga bermanfaat bagi masyarakat Indonesia," ucapnya.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Didik Suhardi menyebut gim dan esport memiliki jumlah peminat sangat besar di seluruh dunia.
"Jadi, harus terus menyemangati, mendukung dan mengawal khususnya generasi muda. Mengarahkan dan mengisi dengan hal positif tentu sangat bermanfaat. Paling tidak meminimalisir konten-konten yang negatif," katanya.
Pernyataan tersebut diamini Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Raden Isnanta.
Menurutnya, perhatian pemerintah terhadap esports terus meningkat. Dia berharap prestasi-prestasi terus datang dari atlet-atlet esports.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana PPE 2021 Rangga Danu Prasetyo menyebut peserta kali mencapai 60 ribu jiwa atau 23 ribu tim.
"Kami mencari atlet-atlet baru berprestasi, dan agenda selanjutnya adalah kualifikasi, tiap minggunya sampai bulan November nanti. Grand Final akan digelar di Bali 18-19 Desember mendatang."
"Saya optimistis ini akan menjadi event terbesar di 2021 ini," pungkas Rangga.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang