jpnn.com - SURABAYA - Rencana pendampingan dai untuk PSK di lokalisasi Dolly dan Jarak terus dimatangkan. Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya sudah memilah ke-70 dai yang akan diterjunkan ke tempat prostitusi tersebut. Bila diperlukan, mereka berencana menambah jumlah dai dari tokoh masyarakat setempat.
Kepala Dinsos Supomo mengatakan, pihaknya sudah menerima beberapa nama dai yang direkomendasikan. Lantas, dilakukan seleksi. Tokoh agama itu harus bisa diterima di kalangan PSK. Selain itu, para tokoh agama diharapkan bisa membekali PSK dengan pengetahuan tentang mengaji dan salat.
BACA JUGA: Larang Kafe Terima Anak di Bawah Umur
Para dai tersebut berasal dari Kelurahan Banyu Urip, Putat Jaya, dan Pakis. "Selain dai, kami melibatkan tokoh masyarakat. Mereka diajak turun langsung untuk membantu tugas para dai itu," katanya.
Kasi Bina Sosial Keagamaan Dinsos Surabaya Rudi Musbiyantoro mengatakan, pihaknya akan memanggil ke-70 dai tersebut setelah menerima daftar nama dari kecamatan. Mereka akan mendapat pembekalan di kantor Dinsos Surabaya.
BACA JUGA: Pilih Mediasi, FKP3 Lampung Datangi Kemenaketrans
Pembekalan itu berupa cara berkomunikasi yang baik dengan PSK, persuasif dalam memberikan materi, serta bagaimana bertindak jika terjadi penolakan dari warga. "Jadi, kalau ada penolakan dari PSK, mereka sudah tahu jurusnya," ucapnya.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada Oktober 2013. Rudi mengaku optimistis pendampingan itu akan berhasil. Sebab, berdasar survei yang dilakukan dinsos di Dolly dan Jarak, sebesar 30-50 persen PSK sudah bisa mengaji dan salat. Tinggal diintensifkan pendalaman tentang agama. (aph/c17/ai)
BACA JUGA: Peresmian Tol Bali Diundur Akhir Bulan Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... 400 Ribu Warga Surabaya Belum Rekam Data e-KTP
Redaktur : Tim Redaksi