jpnn.com, JAKARTA - Dalam sebulan belakangan ini, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot lima anggota berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). Semua perwira menengah itu bermasalah dengan hukum.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, pencopotan itu adalah tindakan tegas Kapolri Jenderal Tito Karnavian terhadap anak buah yang nakal.
BACA JUGA: Kerahkan 40 Ribu Personel demi Amankan Asian Games 2018
Pasalnya, Polri pengin sikap promoter (profesional, modern dan terpercaya) yang digaungkan Kapolri bisa diterapkan anggota dan bisa bekerja lebih baik sebagai pengayom masyarakat.
“Itu ketegasan pimpinan agar Polri semakin baik. Siapa yang enggak bener kami copot, siapa pun bukan hanya pamen, tapi pati Polri juga yang terduga melakukan pelanggaran kami lakukan tindakan tegas,” kata Iqbal di Mabes Polri, Rabu (1/8).
BACA JUGA: Pak Tito Copot Kapolres Berdasar Laporan KPK
Dia menyampaikan, Polri telah melakukan monitoring terhadap kinerja anggota di daerah. Untuk mencegah adanya perwira Polri yang melakukan pelanggaran, pihaknya akan melakukan pengecekan anggota.
“Di SDM itu ada SMK atau sistem monitoring kinerja, kami lakukan itu satuan-satuan kerja di kepolisian divisi humas, kami juga dari apel pagi lakukan pengecekan,” tuturnya. (cuy/jpnn)
BACA JUGA: Kecewa Berat, Tito Sebut Ustaz Bachtiar Nasir Tidak Cerdas
Lima AKBP yang dicopot jabatannya:
1. AKBP M. Yusuf, yang melakukan penendangan terhadap seorang ibu di dalam minimarketnya beberapa waktu lalu.
2. AKBP Bambang Wijanarko, dicopot jabatannya karena diduga melakukan perselingkuhan.
3. AKBP Sunario, dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Ketapang lantaran kedapatan melakukan kerja sama dengan polisi Tiongkok.
4. AKBP Rachmat Kurniawan, diduga melakukan penyelewengan dana anggaran pengamanan Pilkada Kalimantan Barat.
5. AKBP Hartono, ditangkap di Bandara Soekarno Hatta lantaran kedapatan membawa narkoba jenis sabu-sabu seberat 23 gram dan positif sebagai pemakai.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bom Surabaya Buka Gerbang Polisi Ungkap Jaringan Terorisme
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan