jpnn.com, MAKASSAR - Kapolres Bone AKBP Erwin Syah menyatakan jajarannya menyita sebelas senapan angin yang akan menjadi barang bukti dalam upaya pengungkapan kasus penembakan pengacara bernama Rudi S. Gani.
Rudi tewas ditembak orang tak dikenal pada Selasa, 31 Desember 2024, tepat malam pergantian Tahun Baru 2025 di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
BACA JUGA: Kasus Penembakan Pengacara di Bone, Kapolres Turunkan Tim Gabungan untuk Ungkap Pelaku
"Kami telah mengamankan sebelas pucuk senapan angin dan beberapa teropong dari warga sekitar. Ini yang akan kami kaji secara bersama-sama," kata Erwin saat dikonfirmasi, Selasa.
Penyitaan senjata senapan angin tersebut, kata dia, berdasarkan hasil autopsi di Rumah Sakit Bayangkara ditemukan proyektil pada tubuh korban yang pelurunya teridentifikasi berasal dari senapan angin.
BACA JUGA: Oknum TNI AL Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil Punya Tugas Khusus di Tentara
Mengenai pendalaman motif penembakan oleh OTK tersebut, Kapolres mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pendalaman penyelidikan seusai kejadian, dan telah memeriksa 14 orang saksi-saksi, termasuk yang pernah berperkara dengan korban.
Pemeriksaan terhadap saksi-saksi ini, lanjut dia, karena profesi korban sebagai pengacara tentu memiliki sejumlah perkara-perkara hukum yang ditanganinya selama hidup apakah ada korelasi atau tidak, Hal inilah yang menjadi upaya kepolisian.
BACA JUGA: Mantan Anggota TNI Dibunuh Secara Sadis, 7 Pelaku Pembunuhan Masih Berkeliaran
"Sampai saat ini belum ada keterangan saksi yang mengarah kepada pelaku tertentu. Akan tetapi, kami terus melakukan pendalaman secara menyeluruh. Tim gabungan telah dibentuk dan kami berkomitmen mengungkap kasus ini. Masyarakat diminta untuk tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada polisi," katanya.
Erwin memastikan pihaknya akan terbuka dan bekerja profesional dalam mengawal kasus ini.
"Ketika nanti ditemukan bukti-bukti dan petunjuk yang mengarah pada pelaku, akan kami sampaikan. Kami mengimbau masyarakat bagi yang memiliki informasi penting pada kasus ini segera melaporkan kepada pihak berwajib. Kerahasiaan identitas pelapor tentu kami jamin," tuturnya.
Sebelumnya, korban ditembak orang tidak dikenal saat menggelar acara makan malam bersama keluarga di kantornya yang masih dalam tahap pembangunan di Desa Patukku Limpoe, Kecamatan Lappariaja.
Korban meninggal dalam perjalanan menuju Puskesmas Lappariaja akibat luka tembak di bagian wajah hingga tembus ke tulang lehernya. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tenaga Honorer Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Mencapai Rp 433 Juta
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti