jpnn.com, TRENGGALEK - Unit Damkar Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur telah menangani ratusan kasus terkait penemuan satwa liar (mayoritas ular) yang masuk permukiman warga dan menjadi ancaman bagi penduduk.
Kepala Bidang Pencegahan, Penanggulangan Kebakaran, dan Non Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, Wasis Widodo menyatakan bahwa total ular yang dievakuasi mencapai 236 ekor.
BACA JUGA: Politik Ular
Angka tersebut merupakan rekapitulasi aktivitas animal rescue sepanjang 2024.
"Selama 2024, terdapat 427 kali animal rescue. Ular mendominasi dengan 236 kali evakuasi," kata Wasis.
BACA JUGA: BPDB Tangkap Ular Piton yang Masuk Rumah Pejabat Aceh Barat
Menurut laporan tahunan, kegiatan evakuasi ular dilakukan secara rutin setiap bulan dengan jumlah bervariasi, mulai dari belasan hingga puluhan.
Namun, ada tren peningkatan permintaan evakuasi ular saat musim penghujan. Pada Januari 2024, tercatat 72 laporan evakuasi ular.
BACA JUGA: Speedboat Hibah Bea Cukai Tembilahan Bantu Selamatkan Warga Korban Gigitan Ular Berbisa
"Memang saat musim hujan, jumlah laporan evakuasi ular meningkat. Kami menghimbau masyarakat untuk lebih waspada," imbuhnya.
Selain ular, evakuasi sarang tawon vespa affinis menempati posisi kedua dengan 162 kali, diikuti evakuasi biawak (16 kali), kera (5 kali), trenggiling (2 kali), kucing (2 kali), serta kucing hutan, tikus, ulat bulu, dan musang, masing-masing satu kali.
"Jika hewan yang dievakuasi termasuk kategori dilindungi, kami koordinasikan dengan BBKSDA Jawa Timur. Jika tidak, kami rilis kembali ke habitatnya yang jauh dari permukiman," katanya. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Warga Badui Jadi Korban Gigitan Ular Berbisa, Begini Kondisinya
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan