Dampak Kabut Asap, Klub Asal Kalimantan Terancam Jadi Tim Musafir

Minggu, 15 September 2019 – 20:57 WIB
Asap tebal menyelimuti Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, saat pertandingan Liga 1 2019 antara Kalteng Putra melawan Persebaya (13/9). Foto: JPG

jpnn.com, BALIKPAPAN - Semua tim asal Kalimantan terancam jadi tim musafir jika kabut asap yang menyelimuti daerah itu bertambah parah. 

Hal itu dibenarkan Manajer Kompetisi PT LIB Asep Saputra. Dia mengatakan bahwa dampak kabut asap bisa mengancam klub-klub asal Kalimantan dan Sumatera jadi tim musafir.

BACA JUGA: Kecewa, Ruhut Sitompul Sebut Trio Pimpinan KPK Superkampungan

’’Tetapi, kami tidak mau berandai-andai. Sejauh ini masih sesuai jadwal semuanya, tidak ada permintaan laga ditunda,’’ ucapnya.

Untuk Kalimantan, ada klub Liga 1 lainnya selain Kalteng Putra. Ada Barito Putera yang pertandingan kandangnya terancam. Apalagi, pada 18 September Barito Putera bakal menjamu Bhayangkara FC di Stadion Demang Lehman, Martapura. Juga, ada Borneo FC yang akan menjamu Madura United di hari yang sama.

BACA JUGA: Kantong Kresek Bergerak-gerak di Bak Sampah, Penasaran Lantas Dibuka, Astaga Ternyata Isinya...

Asep menambahkan, sejauh ini regulasi di Liga 1 memang belum mengatur laga kandang yang tak bisa digelar gara-gara kabut asap. Sebab, faktor yang jadi penyebab tidak bisa diprediksi. ’’Tetapi, kami selalu komunikasikan jika ada aspek lainnya nanti,’’ tuturnya.

Opsi paling memungkinkan adalah Barito Putera, Borneo FC, serta Kalteng Putra harus rela jadi tim musafir atau bermain di luar Kalimantan. Itu dilakukan jika kabut asap dinilai semakin parah.

BACA JUGA: Jari Kaki Korban Begal Sadis Terpaksa Diamputasi

Sebab, jadwal yang ada saat ini sudah sangat padat. Jika sampai ada penundaan, bisa jadi kompetisi Liga 1 musim ini tidak akan bisa selesai pada 22 Desember mendatang.

Opsi itu pernah diaplikasikan untuk Persipura Jayapura seusai kerusuhan yang terjadi di Kota Jayapura. Mutiara Hitam terpaksa jadi musafir ke Stadion Aji Imbut, Tenggarong, ketika menjamu Persija Jakarta pada 12 September lalu.

’’Yang jelas, kami akan selalu monitor. Kami juga pasti akan perhatikan keselamatan dan kesehatan pemain terlebih dahulu. Jadi, jangan khawatir, kalau memang terpaksa, kami tidak akan korbankan pemain,’’ tuturnya.(gus/bas/kpc)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler