Dampak Tiket Pesawat Mahal, Toko Oleh – Oleh PHK Karyawan

Jumat, 05 April 2019 – 05:10 WIB
Porter di Bandara Syamsudin Noor menunggu penumpang di depan terminal keberangkatan. Pendapatan mereka menurun sejak diberlakukannya bagasi berbayar. Foto: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN/JPNN.com

jpnn.com, BATAM - Harga tiket pesawat yang masih mahal, bersamaan dengan kebijakan bagasi berbayar oleh sejumlah maskapai, membawa dampak ekonomi kepada sektor lain. Salah satunya toko oleh-oleh.

Di Kota Batam, penurunan daya beli produk oleh-oleh sudah dirasakan sejak awal kebijakan soal tiket dibuat. Bahkan pengusaha sudah merasakan dampaknya sebelum kebijakan bagasi berbayar diterapkan.

BACA JUGA: Penjelasan Pihak Lion Air terkait Harga Tiket Pesawat Masih Mahal

Kondisi terkini yang dialami pengusaha oleh-oleh di Batam terbilang memprihatinkan. Penjualan yang menurun hingga 60 persen memaksa pengusaha melakukan pengurangan tenaga kerja. Tujuannya untuk memangkas biaya operasional toko agar tetap bisa bertahan.

“Saya terpaksa memberhentikan dua pegawai. Memang kondisi kami sedang sepi sekali. Tidak cukup untuk operasional saja,” kata Manajer Operasional Toko Nayadam Syarif Hidayatullah di Batam, Rabu (3/4).

BACA JUGA: Dua Aturan Baru soal Harga Tiket Pesawat Tidak Mempan

BACA JUGA: Penjelasan Pihak Lion Air terkait Harga Tiket Pesawat Masih Mahal

Saat ini, Syarif dan pengusaha toko oleh-oleh di Batam hanya bisa berharap melemahnya daya beli segera berakhir. Karena memang mereka sudah berada dalam posisi yang mengkhawatirkan.

BACA JUGA: Harga Tiket Pesawat, Suwarso: Saya Sudah Cek, Belum Ada Perubahan

Jika tidak kembali pulih hingga pertengahan tahun ini, bukan tidak mungkin akan kembali terjadi pengurangan tenaga kerja.

Langkah-langkah yang sudah diambil pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat memang sedikit memberi berpengaruh. Namun demikian, belum memberikan kesan berarti pada peningkatan yang dialami sejumlah pengusaha oleh-oleh.

“Harga tiket turun, tapi masih tetap tinggi. Baru ada peningkatan sedikit sekali. Tapi ini sudah positif,” ungkap Syarif.

Kondisi yang mulai terlihat baik sejak akhir Maret lalu diharapkan terus bergerak positif hingga menjelang puasa dan Lebaran. Mereka yang bergantung pada event, berharap akan lebih banyak lagi acara. Meskipun tidak dalam format pariwisata.

BACA JUGA: Dua Aturan Baru soal Harga Tiket Pesawat Tidak Mempan

Batam sendiri menjadi salah satu tempat berbagai kegiatan. Termasuk agenda pemerintah berskala nasional dengan kehadiran orang-orang dari daerah lain di Indonesia. Kondisi ini sedikit memberi angin segar di tengah melemahnya kunjungan wisatawan di Batam dan Kepulauan Riau (Kepri). (Bobi Bani/jpc)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditjen Udara Lakukan Pengawasan Peraturan Baru Tentang Tarif


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler