jpnn.com, BALI - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) menyiagakan angkutan bus dan penyeberangan di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setyadi menjelaskan upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Agung.
BACA JUGA: Bandara Ngurah Rai Ditutup, 7 Penerbangan ini Dialihkan
“Kami selalu memantau kondisi terakhir aktivitas Gunung Agung dan untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan," ujar Budi di Jakarta Senin (27/11).
"Saya sudah perintahkan kepada Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII Bali dan NTB untuk menyiagakan angkutan bus dan penyeberangan untuk melayani penumpang yang terdampak penutupan Bandar Udara,” imbuh Budi.
BACA JUGA: Bandara Ngurah Rai Ditutup, Bandara Praya Dibuka
Sementara, untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan resiko bencana, pihaknya tidak hanya berkoordinasi dengan Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV Bandara I Gusti Ngurah Rai, namun juga dengan pihak Kepolisian, DAMRI dan Organisasi Angkutan Darat (ORGANDA).
“Kami bersama DAMRI dan Organda menyiagakan 100 armada bus baik reguler maupun pariwisata dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Teminal Tipe A Mengwi Bali dan ke pelabuhan penyeberangan Padang Bai untuk para penumpang dan turis yang terdampak penutupan Bandara," jelas Budi.
BACA JUGA: Status Gunung Agung Naik dari Siaga ke Level Awas
"Kami juga sudah minta kepada Pelabuhan Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk dan Padang Bai-Lembar untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan,” kata Budi.
Budi menambahkan, penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan baik melalui Bandara Lombok Praya atau menuju ke Jawa harus difasilitasi.
"Jangan sampai mereka terlantar akibat tidak ada angkutan yang siaga mengangkut mereka,” tandasnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandara Ngurah Rai Ditutup Sampai..
Redaktur & Reporter : Yessy