Status Gunung Agung Naik dari Siaga ke Level Awas

Senin, 27 November 2017 – 08:46 WIB
Asap pekat keluar dari kawah Gunung Agung saat dipotret dari Pos Pantau Batu Lompeh, Tianyar, Kubu. Foto: Eka Prasetya/Radar Bali

jpnn.com, JAKARTA - Untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan risiko bencana, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4) terhitung mulai pada Senin (27/11) pukul 06.00 WITA. Status Awas adalah status tertinggi gunung api.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, tingkat erupsi Gunung Agung sekarang meningkat dari fase freatik ke magmatik sejak teramati sinar api di puncak di malam hari pada Sabtu (25/11) pukul 21.00 WITA.

BACA JUGA: Bandara Ngurah Rai Ditutup Sampai..

Sampai hari ini, erupsi fase magmatik disertai kepulan abu tebal menerus mencapai ketinggian 2.000-3.400 meter dari puncak. Kepulan abu yang menerus kadang-kadang disertai erupsi eksplosif disertai suara dentuman lemah yang terdengar sampai jarak 12 km dari puncak.

"Sinar api semakin sering teramati di malam hari berikutnya. Ini menandakan potensi letusan yang lebih besar akan segera terjadi," ujar Sutopo.

BACA JUGA: Pengakuan Warga Terdekat Lihat Api dan Petir di Gunung Agung

Pos pengamatan Gunung Agung di Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem melaporkan bahwa secara visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 2.500-3.000 m di atas puncak kawah. Teramati letusan dengan tinggi 3000 m dan warna asap kelabu. Terlihat sinar api. Tremor non harmonik menerus amplitudo 1 - 10 mm (dominan 1 - 2 mm).

Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya, yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 8 km dari kawah gunung. Dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 10 km dari kawah.

BACA JUGA: Awas! Debu Gunung Agung Bikin Gatal-Gatal

"Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual," jelasnya.

BNPB mengkoordinasi potensi nasional dari TNI, Polri, Basarnas, Kementerian PU Pera, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, BUMN dan lainnya untuk mendampingi Pemerintah Daerah dalam penanganan erupsi Gunung Agung. Posko Pendampingan Nasional telah diaktivasi di Kabupaten Karangasem. BPBD bersama unsur lainnya terus melakukan penanganan darurat erupsi Gunung Agung.

Masyarakat yang berada di dalam radius 8 km dan peluasan 10 km dihimbau untuk segera mengungsi dengan tertib dan tenang. "Sebagian masyarakat telah melakukan evakuasi mandiri sejak Sabtu malam menyusul erupsi Gunung Agung," tambahnya. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada 45 Penerbangan Batal, Ribuan Penumpang Terjebak di Bali


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler