BACA JUGA: Lima Siswa Indonesia Raih Emas di Hongkong
Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Depdiknas, Suyanto mengatakan, saat ini proses pembangunan situs tersebut belum tuntas benar
’’Peluncurannya kan baru akan dilaksanakan pada 2 Agustus mendatang bersamaan dengan Olimpiade Olahraga SMA Nasional (OOSN, Red),’’ kata Suyanto
BACA JUGA: Kuliah di PTN Bisa Lewat Swasta
’’Tapi setelah semua siap, saya yakin server kami akan bekerja normal dan tidak akan ngadat,’’ janjinya.Banyak yang menyorot rencana peluncuran BSE yang terlambat karena tahun ajaran baru sudah lebih dulu dimulai
BACA JUGA: Legislatif Rencanakan Buat SKB Pendidikan Agama
Menurutnya, semua itu dilakukan karena sejatinya persiapan merancang BSE memang tak mudahTerutama problem yang terkait dengan pembelian hak cipta buku pelajaran sekolah sebelum ditempatkan di situs Depdiknas tersebutSampai kemarin, di situs resmi Depdiknas tersebut memang baru terdapat 20 buku Sekolah Dasar (SD), 14 buku SMP, enam buku SMA dan delapan buku SMK’’Sampai saat ini kami masih berusaha menuntaskan proses pembelian hak ciptaTargetnya, sekitar 250 buku disajikan di situs tersebutTargetnya, seminggu sebelum peresmian, semua akan dituntaskan,’’ jabarnya.
Suyanto menjelaskan, karena download buku itu bisa dilakukan secara gratis, maka kini pihaknya sedang menanti peraturan Mendiknas yang dirancang untuk mengatur harga jual buku tersebut jika digandakan, baik oleh percetakan maupun oleh pemerintah daerah’’Yang pasti, kalau dijual tidak boleh melebihi ambang batas nilai maksimal yang dipatok dalam Permendiknas,’’ jelasnya’’Kalau Pemda mau, mereka bisa menggunakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk menggandakan buku gratis tersebut,’’ jabarnya
Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Pusat Setya Darma Madjid mengatakan, penerapan kebijakan yang tertuang dalam Permendiknas No: 2 tahun 2008 itu berdampak fatalItu dirasakan ketika sekolah-sekolah mulai mengeluhkan krisis buku pelajaran
’’Saya masih belum tahu kenapa pemerintah menerapkan aturan iniPadahal, faktanya sekarang dampak negatifnya justru dirasakan sekolah-sekolah,’’ ungkapnya.
Setya berharap, pemerintah dapat meninjau ulang keputusan menerapkan BSE tersebut, karena pada dasarnya akan mematikan bisnis para pengusaha percetakan yang tergabung dalam IKAPI’’Paling tidak, kami berhadap ada kebijaksanaan win-win solution tentang hal ini,’’ pungkasnya(zul/git/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hingga 2011, Batam Kurang Guru Eksakta dan Bahasa Inggris
Redaktur : Tim Redaksi