Dana Cekak, PKS Ingin Geber Debat Antar-Capres

Jumat, 26 Juli 2013 – 17:17 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merasa tak punya cukup dana untuk mengenalkan dan menyosialisasikan figur yang bakal diusung sebagai calon presiden (capres) pada 2014 melalui iklan di media. Karenanya, PKS mendorong adanya debat antar-capres yang digilir dari kota ke kota maupun dari kampus ke kampus.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Fahri Hamzah, debat jauh lebih menarik dibanding iklan di media yang hanya bersifat monolog. "Popularitas karena iklan atau survei itu menipu. Kemampuan pemimpin itu bisa kelihatan bukan dari hasil survei atau dari  iklan, tapi diukur melalui perdebatan-perdebatan," katanya di Jakarta, Jumat (26/7).

BACA JUGA: Belanja TIK Wajib Konsolidasi dengan Kemenkeu

Ditambahkannya, pihak yang perlu menginisiasi debat antar-capres adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU). Fahri menegaskan,KPU harus menyiapkan perdebatan autentik untuk pemilu legislatif dan juga utamanya pemilu presiden.

Menurutnya, KPU harus melembagakan debat antar-capres. Selanjutnya, penyelenggara pemilu itu bisa menggandeng perguruan tinggi.

BACA JUGA: Suap Mario dan Jodi Terkait Kasasi Perkara Penipuan

"Saya yakin orang seperti Pak Prabowo (capres Partai Gerindra, red) bukannya tidak mau berdebat. Tapi memang tidak ada yang menyiapkan forumnya. Misalnya KPU, bisa saja menggandeng Forum Rektor, menggelar debat antara Prabowo dengan Anis Matta (Presiden PKS, red). Perdebatan dibawa dari kampus ke kampus," tandas Fahri.

Politisi muda PKS yang juga anggota Komisi Hukum DPR itu juga berharap dengan debat antar-capres maka iklan partai bisa ditekan dan dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih edukatif. Menurutnya, kalau yang dikedepankan iklan berarti start masing-masing partai dan capres sudah tidak sama lagi. Sebab, yang punya dana besar  bisa stert lebih dulu dengan mengumbar iklan

BACA JUGA: Ini Kasus yang Menjerat Pengacara dan Pegawai MA

Sementara PKS, lanjut Fahri, tak punya cukup dana untuk beriklan. "Terus terang saja, dana kita kemarin terkuras untuk konsolidasi internal sejak kasus LHI (Luthfi Hasan Ishaaq, red)," tegasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Minta KPK Hati-hati Sebelum Tetapkan Tersangka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler