Dana Kunjungan Paus Dipertanyakan Parlemen

Jumat, 04 Februari 2011 – 08:27 WIB

LONDON - Kunjungan Paus Benediktus XVI ke Inggris beberapa waktu lalu berbuntut panjangSejumlah legislator parlemen Inggris Raya mendesak pemerintah mengklarifikasi penggunaan dana bantuan asing untuk membiayai kunjungan tersebut.

Sebelumnya, pemerintah Inggris memperkirakan anggaran yang dialokasikan untuk kunjungan empat hari Paus mencapai GBP 10 juta (Rp 146 miliar), di luar biaya pengamanan

BACA JUGA: 369 Warga Aceh di Mesir, Aman

Sejumlah pejabat menyatakan, perhitungan sebenarnya akan lebih kecil dari angka tersebut dan itu dilaporkan ke parlemen pekan depan.

"Menteri terkait harus menjelaskan dengan gamblang untuk apa dana tersebut dan dampaknya terkait komitmen dengan bantuan luar negeri"? kata Malcom Bruce, ketua komisi pembangunan internasional di parlemen Inggris
Menurut dia, fakta tentang penggunaan dana itu bisa mengejutkan para legislator dan wajib pajak.

Rincian pengeluaran dana bantuan tersebut terungkap dari penelusuran komisi pembangunan luar negeri parlemen Inggris terhadap anggaran Departemen Pembangunan Internasional

BACA JUGA: Polisi Bayaran Serang Demonstran

Bruce menambahkan, anggota dewan dan wajib pajak ingin mengetahui penggunaan dana bantuan itu untuk membiayai kunjungan Paus Benediktus pada September 2010
"Apakah kebijakan tersebut tidak melanggar aturan penggunaan dana bantuan internasional"? ujarnya.

Seorang juru bicara Departemen Pembangunan Internasional menyebutkan, uang yang ditransfer ke Departemen Luar Negeri tersebut bukanlah dana bantuan pembangunan

BACA JUGA: Evakuasi WNI Masih Sisakan Persoalan

Melainkan anggaran lintas departemen.

"Kami memahami peran Gereja Katolik sebagai penyedia utama jasa kesehatan dan pendidikan di sejumlah negara berkembang," jelas juru bicara ituDia menambahkan bahwa wajar departemennya mengeluarkan anggaran untuk membiayai kunjungan Paus(cak/c7/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Dorong Mubarak Gelar Transisi Pemerintahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler