Danau Paniai Meluap, Warga Terancam Kelaparan

Selasa, 19 April 2011 – 03:08 WIB

JAYAPURA - Banjir luapan Danau Paniai yang merendam 7 distrik di wilayah Kabupaten Paniai diprediksi bakal membawa dampak kelaparan bagi ribuan wargaPasalnya, semua lahan pertanian rusak dan tidak bisa berproduksi

BACA JUGA: KM Kasih Abadi Tenggelam di Muara Digoel



 "Ada 7 distrik yang tergenang air luapan Danau Paniai, dimana kondisinya cukup parah karena semua lahan pertanian dan perikanan serta pemukiman warga terendam air dan sama sekali tidak bisa digunakan," kata Bupati Kabupaten Paniai, Naftali Yogi kepada wartawan di Jayapura


Curah hujan yang cukup tinggi selama 3 bulan terakhir mengakibatkan air Danau Paniai yang terletak di Kabupaten Paniai meluap dan merendam 7 distrik

BACA JUGA: Riau Minta Pusat Transparans soal Data Lifting Migas

Selain menelan korban sebanyak 10 orang, luapan air setinggi 2-4 meter juga merusak lahan pertanian dan pemukiman warga, bahkan sebanyak 10 ribu warga terancam kelaparan dan terjangkit wabah penyakit


Dijelaskan pula Naftali, dengan situasi ini warga tidak mempunyai hasil panen, padahal pertanian dan perikanan adalah sumber utama  mata pencarian warga

BACA JUGA: Penyidik KPK Bergerak di Siantar

Saat ini berbagai penyakit juga mulai bermunculan di tujuh distrik yang masih tergenang air, antara lain: penyakit Kolera, Tipes, ISPA dan Malaria"Pemerintah sudah mengimbau kepada warga supaya tidak mengonsumsi air danau, mempersiapkan obat-obatan dan tenaga medis dalam jumlah yang masih terbatas," ujarnya

Dalam rangka mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Pemerintah Kabupaten Paniai telah menyiapkan sejumlah kebutuhan bahan makanan seperti beras, mie instan dan minyak goreng

Diakuinya, memang ada bantuan dari Pemprov Papua sebesar Rp 1 milliar dan Kementrian di Jakarta sebesar Rp 500 juta, namun hanya cukup untuk sebulanSedangkan warga tidak bisa bercocok tanam diperkirakan hingga 2 tahun.

Sampai saat ini tidak ada penampungan untuk warga, namun sementara tinggal di rumah sanak saudara yang tidak tergenang air"Adat Paniai masih kental artinya sesama saudara masih saling membantu dan bagi warga yang pemukimannya terendam air sementara tinggal di rumah sanak saudaranya," katanya.

Pihaknya masih berupaya mencari lokasi untuk dijadikan tempat pemukinan warga yang rumahnya terendam air karena selain merusak lahan pertanian dan perikanan warga juga merusak sejumlah infrastruktur lainnya seperti jalan dan sekolah"Untuk sekolah yang rusak kami langsung menyiapkan tempat agar aktivitas belajar mengajar sudah berlangsung khususnya dalam rangka menghadapi Ujian Akhir,"tukasnya(nal/fud/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Pilgub, Anggaran Bansos Meningkat 300 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler