jpnn.com, KUPANG - Danau baru yang terbentuk akibat dari Siklon Seroja di RT14/RW06, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang awal April lalu sudah mengering.
Kini danau itu dijadikan lokasi bertani oleh masyarakat di sekitar daerah itu.
BACA JUGA: Muncul Pasca-badai Seroja, Begini Penampakan Danau Baru di Kupang
"Sudah mengering sejak tiga pekan terakhir, dan kini kami jadikan sebagai lokasi bercocok tanam palawija," kata Yosefina seorang petani sayur yang ditemui di Sikumana, Kota Kupang, NTT, Rabu.
Dia menjelaskan lahan tersebut kini menjadi begitu subur, setelah mengeringnya air yang sempat memenuhi lahan seluas dua hektare itu.
BACA JUGA: Satu Ton Ikan Nila Mati di Danau Maninjau, Petani Merugi Puluhan Juta
"Sekarang jadi lebih subur, bisa dilihat dari banyaknya sayur dan tanaman lain yang ditanam di lokasi itu segar dan menghijau," tambah dia.
Yosefina mengaku lahan seluas dua hektare itu bukan lahan miliknya melainkan warga lain. Dia hanya mendapatkan kurang lebih tiga petak untuk mengelolanya.
BACA JUGA: Helikopter Jatuh di Danau, Dua Pilot Tewas
'Ada sekitar enam kepala keluarga yang mengolah lahan ini, nanti baru hasilnya dibagi dua untuk membayar pajak," tambah dia.
Sementara warga lainnya, Hendrik, mengaku senang lahan yang digunakan bercocok tanam sayur untuk kebutuhan sehari-hari itu akhirnya mengering juga.
"Pada awalnya saya khawatir. Bingung mau cari kerjaan apa kalau air di lokasi itu tidak surut, pasalnya mata pencaharian saya saat ini adalah menanam sayur-sayuran kemudian dijual agar bisa penuhi kebutuhan keluarga," tambah dia.
Dia menjelaskan walaupun di lokasi bekas danau baru itu sudah mengering tetapi air dari lokasi mata air yang pecah masih terus mengalir, sehingga bisa digunakan untuk menyiram tanaman palawija yang dibudidayakan oleh warga setempat. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia