Satu Ton Ikan Nila Mati di Danau Maninjau, Petani Merugi Puluhan Juta

Selasa, 02 Februari 2021 – 19:26 WIB
Bangkai ikan kondisi mati secara massal dalam keramba jaring apung di Danau Maninjau, Selasa (2/2/2021). (Antarasumbar/Istimewa)

jpnn.com, LUBUKBASUNG - Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatat sekitar satu ton ikan jenis nila di Danau Maninjau mati massal akibat angin kencang melanda daerah itu beberapa hari lalu.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam Ermanto mengatakan akibat kejadian itu petani mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

BACA JUGA: 109 Ton Ikan Nila Mati Mendadak di Danau Toba

"Ikan nila siap panen itu mati massal semenjak Selasa (2/2) pagi," kata Ermanto di Lubukbasung, Selasa (2/2).

Menurutnya, ikan sebanyak satu ton itu merupakan milik warga Lubuk Kandang, Nagari Bayua, Kecamatan Tanjungraya.

BACA JUGA: Tumbuhan Langka Banyak Tersebar di Danau Maninjau Agam, Potensi Wisata?

Ikan itu berasal dari 10 keramba jaring apung milik beberapa orang.

"Setiap keramba jaring apung dengan jumlah kematian sekitar 100 kilogram-200 kilogram dan kami sedang melakukan pendataan pemilik keramba jaring apung itu," ungkapnya.

BACA JUGA: Seperti ini Ide Sandiaga Uno Menarik Minat Wisatawan ke Danau Toba di Kala Pandemi

Dengan kondisi itu, ikan menjadi pusing dan mengapung ke permukaan danau vulkanik setelah oksigen berkurang di dasar danau.

Setelah itu ikan mati massal dan bangkai ikan mengapung di dalam keramba jaring apung.

"Total kerugian petani akibat kematian itu sekitar Rp 20 juta dan bangkai ikan telah dikeluarkan dari dalam danau," katanya.

Ermanto mengimbau nelayan memanen ikan untuk dipindahkan ke kolam air deras dalam mengantisipasi kerugian cukup besar.

Apalagi, potensi kematian ikan itu masih besar, sementara angin kencang melanda daerah itu. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler