jpnn.com, JAKARTA - Komandan Korps Brimob Polri Irjen Murad Ismail langsung menginstruksikan jajarannya hingga tingkat sektoral untuk meningkatkan kesiagaan pascaserangan teror di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan.
Dia sudah mengirimkan telegram via radio untuk anggotanya agar waspada.
BACA JUGA: Fadli Zon Kutuk Kasus Penusukan Anggota Brimob
"Saya sudah bikin radiogram ke seluruh Indonesia agar (aksi teror) tidak terulang," kata Murad di Masjid Falatehan, Jumat (30/6) malam.
Sebenarnya, kata dia, peningkatan kewaspadaan sudah diterapkan pascaserangan teroris yang menewaskan satu anggota di Mapolda Sumut, Medan.
BACA JUGA: Perlu Konsolidasi dan Evaluasi Terkait Kasus Penyerangan Polisi
Dia bahkan mengumpulkan semua komandan satuan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
"Semenjak kejadian di Sumut, saya langsung perintahkan. Saya rapatkan seluruh dampas, wadankor, danmen-danmen di Kelapa Dua. Saya juga langsung membuat radiogram di satuan saya, untuk tidak terjadi di dalam kesatuan. Saya perintahkan untuk waspada," kata dia.
BACA JUGA: Polri Harus Bangun Citra Profesional Supaya Disegani
Murad bahkan menantang awak media untuk memeriksa langsung kesiapan markas Brimob di mana pun berada.
Semua personel, kata dia, bersenjata lengkap dan tidak boleh lengah dalam bertugas.
"Kalau kamu mau cek ke Kelapa Dua, penjagaan Brimob memakai pakaian lengkap termasuk bodyfis. Itu protapnya. Beda dengan polisi samapta," pungkasnya. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada, Kemungkinan Akan Terjadi Serangan Lagi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga