Danone Aqua Sabet Penghargaan Pelaku Usaha Pengagas MRV

Sabtu, 09 Desember 2017 – 16:27 WIB
Direktur Sustainable Development Danone Indonesia Karyanto Wibowo memegang penghargaan Pelaku Usaha Penggagas Measurement, Reporting and Verification (MRV) dari KLHK. Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, JOGJA - Danone Aqua menerima penghargaan sebagai Pelaku Usaha Penggagas Measurement, Reporting and Verification (MRV) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Penghargaan itu tidak lepas dari Danone Aqua usaha tak kenal lelah dalam melakukan monitoring pohon berbasis database online.

BACA JUGA: Yerusalem Ibu Kota Israel, SOLUSI UI Kecam Donald Trump

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyerahkan penghargaan itu kepada Direktur Sustainable Development Danone Indonesia Karyanto Wibowo.

Presiden Joko Widodo juga menyaksikan penyerahan penghargaan usai membuka acara Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2017 di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul, Jogjakarta.

BACA JUGA: Soal Yerusalem, Hery Haryanto Azumi Dukung Sikap Jokowi

Itu adalah penghargaan kedua dari KLHK yang diterima Danone Aqua.

Sebelumnya, Danone Aqua menerima penghargaan sebagai Pelopor Penanaman Pohon dan Menyosialisasikan Gerakan Menanam Pohon Indonesia pada 2014.

BACA JUGA: Ruhut Sitompul: Gerindra Panik, Galau, Kebakaran Jenggot

Dalam kesempatan itu, tamu undangan menanam 40 pohon yang dipasangi barcode sebagai identitas dan terkoneksi ke www.databasekonservasiaqua.com.

Sementara itu, seribu pohon lainnya juga dipasang barcode dengan memanfaatkan kembali tutup galon Aqua bekas.

Barcode yang dipasang terdiri dari offline dan online. Di dalam offline barcode tercantum data adalah jenis tanaman, tanggal tanam, pelaku tanam, perlakuan tanam, dan titik koordinat tanaman.

Sedangkan dalam online barcode terdapat URL yang bisa terkoneksi langsung ke web Wikipedia sesuai jenis tanaman tersebut.

Untuk membaca kedua jenis barcode tersebut menggunakan aplikasi QR Code Scanner berbasis Android.

Karyanto mengatakan, Danone Aqua berterima kasih kepada KLHK atas penghargaan itu.

Pihaknya juga mengapresiasi pemerintah yang terus mendukung serta mendorong pihak swasta untuk terus berinovasi dalam melestarikan lingkungan

"Danone Aqua berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pelestarian lingkungan. Salah satunya dengan melakukan monitoring penanaman pohon secara online. Danone Aqua meyakini bahwa pelestarian lingkungan adalah menjadi tanggung jawab bersama demi kelangsungan hidup generasi sekarang dan masa depan. Hal ini juga sejalan dengan komitmen Danone, yakni One Planet One Health”," ujar Karyanto, Sabtu (9/12).

 Direktur Sustainable Development Danone Indonesia Karyanto Wibowo menerima penghargaan dari Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar.

Dia menambahkan, dukungan pemangku kepentingan juga menjadi faktor utama keberhasilan penanaman pohon dan monitoring yang dilakukan oleh Danone-Aqua.

Karyanto berharap masyarakat berpartisipasi dengan merawat dan menjaga pohon itu agar terus tumbuh dengan baik.

Selama ini, Danone Aqua bekerja sama dengn lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal dan nasional untuk melakukan pendampingan terhadap masyarakat.

Kebutuhan ekonomi masyarakat harus dipenuhi agar mau berpartsipasi merawat dan menjaga pohon secara sukarela.

Oleh karena itu, Danone Aqua memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan modal seperti hewan ternak dan bibit pohon untuk dipelihara dan dikembangkan sebagai mata pencaharian.

Selain memfasilitasi masyarakat melalui instrumen ekonomi, Danone-AQUA bersama mitra LSM juga mendorong warga membentuk organisasi pengelola hutan.

Karyanto menjelaskan, pada 2014 lalu, Danone Aqua telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan KLHK terkait komitmen menanam 1,2 juta pohon hingga 2021.

MoU ini kemudian diturunkan dalam kerja sama dengan Balai Pengendalian Daerah Aliran Sungai (BPDAS) di 19 lokasi Aqua di Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi.

“Kami berkomitmen mengimplementasikan MOU tersebut. Sejak 2015, kami mulai menerapkan model tanam pohon seratus persen tumbuh dan melengkapinya dengan pemetaan, barcoding dan monitoring berbasis database online,” ujar Karyanto.

Menurut dia, hal itu efektif untuk menentukan perlunya penyulaman tanaman di lokasi tertentu dan melihat pertumbuhannya.

“Hingga saat ini, lebih dari 2,4 juta pohon termonitor tumbuh dan dapat dipantau lokasi, jenis pohon, usia tanam, dan koordinat titiknya," kata Karyanto.

Selain penanaman pohon, kegiatan konservasi yang dilakukan Danone Aqua meliputi pembuatan lubang biopori, pembangunan embung, dan pembangunan sumur resapan.  

Saat ini, Danone Aqua telah membuat 33.448 lubang biopori, 16 embung untuk tangkapan air hujan, dan 913 sumur resapan.  

Selain itu, Danone Aqua juga mengembangkan beberapa model konservasi yang inovatif.

Di antaranya, Program Hutan Asuh dan Agro Forestry di lereng Gunung Arjuno,  Model Konservasi Pancawati di Ciherang, Bogor, dan Agro-Forestry di Cidahu, Mekarsari.

Khusus untuk Mekarsari Sukabumi, tepatnya di sub DAS Citatih, saat ini tengah dilakukan pemodelan soil water analysis tools (SWAT) untuk mengetahui berapa banyak air yang telah dimasukkan ke dalam ekosistem melalui kegiatan konservasi.

“Aqua juga tergabung di Gerakan Rejoso Kita, yang baru-baru ini mengenalkan lelang konservasi sebagai skema baru imbal jasa lingkungan (payment for environmental services) dengan melibatkan ratusan petani di wilayah hulu dan tengah dari DAS Rejoso,” ujar Karyanto. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Dianggap Tumpas Gatot, Ruhut Sitompul: Gerindra Galau


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler