jpnn.com, JAKARTA - Komandan Tim Badan Intelijen Strategis atau Dantim BAIS TNI Pidie Kapten Inf Abdul Majid (53), tewas tertembak pada Kamis (28/10) sekitar pukul 17.15 WIB.
Jenazah Dantim Bais TNI Pidie Kapten Abdul Majid itu telah dimakamkan secara militer di depan rumah duka, di kawasan Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Jumat (29/10).
BACA JUGA: Tewas Ditembak, Komandan BAIS TNI Pidie Kapten Abdul Majid Dimakamkan Secara Militer
Guna mengusut kasus penembakan tersebut, Polda Aceh ikut dilibatkan, tetapi hanya sebatas membantu olah tempat kejadian perkara (TKP).
BACA JUGA: Ini Tindakan Brigadir JO dan Bripda AS yang Dianggap Pengkhianatan terhadap TNI-Polri
Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy.
Menurut Kombes Winardy, langkah penyelidikan kasus tersebut berada di ranah POM TNI.
BACA JUGA: 4 Fakta Pembunuh Bayaran Habisi Bos Preman, Baca Nomor 1, Jangan Kaget
"Kami cuma bantu olah TKP karena diminta. Hasilnya sudah kami sampaikan ke Pomdam," kata Winardy dikonfirmasi JPNN.com, Sabtu (30/10).
Winardy pun enggan membeberkan hasil olah TKP itu.
"Kami tidak berhak menyampaikan. Silakan koordinasi ke Pomdam," ujar Kombes Winardy.
Keluarga almarhum, Khairul Muslim mendapat informasi mengenai kematian Kapten Abdul Majid dari rekan korban.
Menurut Khairul, almarhum terakhir kali berada di rumah bersama keluarga pada Minggu, 24 Oktober 2021.
Setelah itu, korban kembali bertugas ke Pidie.
Almarhum yang tewas tertembak meninggalkan seorang istri dan tiga anak laki-laki.
BACA JUGA: Esti Andayani Naik, Mempersilakan Presiden Jokowi Turun dari Pesawat
Menurut Khairul, keluarga menyerahkan proses hukum seadil mungkin atas kematian Kapten Abdul Majid kepada negara.
"Prosesnya kami serahkan kepada negara. Kami juga ikhlas karena memang beliau sudah tugas," kata Khairul. (cr3/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama