Dapat 44 Suara, Ditulis 74 Suara

Kecurangan Proses Rekapitulasi Coblosan

Senin, 14 April 2014 – 09:31 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Aroma kecurangan mulai tercium dalam proses rekapitulasi suara hasil coblosan pada 9 April lalu. Ketidakberesan itu muncul di Dapil (Daerah Pemilihan) 1 Jakarta Pusat. Indikasinya, terjadi penggelembungan suara yang diduga melibatkan oknum caleg dengan panitia pemungutan suara (PPS).

Salah satu kecurangan yang kini menjadi sorotan banyak pihak itu adalah hasil rekapitulasi suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara) 19, Cempaka Putih Timur. Dalam lembar rekapitulasi, jumlah suara yang sah dari Partai Golkar dan calegnya hanya 44. Namun, yang aneh, total ditulis 74 suara .

BACA JUGA: Ngebut, Dua Bikers Tewas

Sumber Jawa Pos menyatakan, kecurangan tersebut terjadi secara masif dan sistematis di seluruh TPS se-Dapil 1 Jakpus. Setiap TPS dikabarkan terdapat mark-up hingga puluhan suara. Jika penggelembungan di setiap TPS diasumsikan mencapai 30 suara dikalikan dengan jumlah TPS se-Jakpus sebanyak 1.842 titik, total suara siluman tersebut bisa mencapai 55.260 suara. Angka itu mendekati “harga” satu kursi di Jakpus, yakni sekitar 62.823 suara.

Sementara itu, Andri Al Jakartati, tim sukses gabungan caleg Golkar untuk DPRD Rudin Akbar Lubis dan Fayakhun Andriadi untuk DPR, membantah disebut terlibat dalam penggelembungan suara itu. Andri malah balik menuding PPS. Dia menyebut kekeliruan itu murni kesalahan PPS yang salah menjumlahkan perolehan suara partainya. ''Petugasnya tidur kali. Makanya, nggak bisa menjumlahkan dengan benar,'' ucap Andri.

BACA JUGA: Belanja di Monas Didenda Rp 20 Juta

Peristiwa serupa terjadi di Dapil 6 Jakarta Timur. Di TPS 26, Kebon Pala, salah seorang tim sukses caleg Partai Hanura diduga telah “menyulap” suara. Berdasar data yang didapatkan Jawa Pos, terjadi perbedaan jumlah suara antara form C1 dan hasil penghitungan di tingkat kelurahan atau PPS.

Menurut sumber Jawa Pos, saat penghitungan di TPS 26, caleg Hanura bernama Alfiah mendapatkan 41 suara dan Mohammad Guntur yang juga caleg Hanura hanya 1 suara. Namun, ketika penghitungan di Kelurahan Kebon Pala, kondisinya justru terbalik. “Saya bingung. Kenapa suara Alfiah tinggal 2 dan Pak Guntur jadi 32 suara,” kata sumber tersebut.

BACA JUGA: Gudang Ikan Ludes, Rugi Rp 2 M

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Mimah Susanti menuturkan, pihaknya akan menelaah lebih dulu dugaan kecurangan-kecurangan tersebut. (riz/oni/c15/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Kadishub DKI Masih Jauh Jadi Tersangka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler