Dapat Bisikan Gaib, Gatot Bawa Molotov ke Gedung Grahadi

Minggu, 07 Januari 2018 – 11:12 WIB
OLAH TKP: Tim Inafis Satreskrim Polrestabes Surabaya, melakukan olah TKP di depan Gedung Negara Grahadi. Pelaku (insert). FOTO: ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Gatot Sugeng (47) membuat kehebohan dengan membawa dua bom molotov ke Gedung Grahadi, Surabaya, Sabtu (6/1).

Beruntung, petugas berhasil membekuk pria gila itu. Setelah itu, petugas membawa Gatot ke Polrestabes Surabaya

BACA JUGA: Pria Misterius Nekat Bawa Dua Bom ke Gedung Grahadi

Komandan regu Satpol PP Grahadi Septo Yusufi menjelaskan, Gatot tiba-tiba naik pagar sisi barat gedung.

Gatot lantas duduk di atasnya sekitar pukul 11:48 WIB. Septo yang melihat dari pos jaga langsung bergerak dan meminta pelaku turun.

BACA JUGA: Polisi Kejar Pelempar Bom Molotov ke Gereja Jelang Natal

"Ternyata dia bawa dua bom molotov. Dia tidak mau turun," kata Septo.

Septo akhirnya memerintahkan anak buahnya menelepon petugas Polsek Genteng.

BACA JUGA: Jelang Natal, Bom Molotov Dilemparkan ke Gereja

Sedangkan petugas yang lain tetap merayu Gatot agar mau turun dari pagar.

"Dia sempat mengangguk saat diancam akan dilaporkan ke polisi," tutur Septo.

Sekitar pukul 13:00 WIB, dua intel tiba di TKP dan meminta Gatot turun.

"Tetap saja dia tidak mau meskipun dirayu dengan uang dan rokok. Malah orang itu bilang, jangan menghina saya, ya!" kata Septo menirukan ucapan Gatot.

Bukannya menyerah, Gatot justru menyerang petugas menggunakan botol yang dibawanya.

Setelah itu, petugas mengejar Gatot. Gatot akhirnya bisa diringkus.

"Adik tersangka bilang kalau kakaknya mengalami gangguan jiwa dan pernah dirawat di RSAL Surabaya," kata Kapolrestabes Surabaya Kombespol Rudi Setiawan.

Dia menambahkan, menurut sang adik, Gatot sering membawa botol berisi bensin ke masjid dekat rumahnya.

"Katanya ada bisikan gaib yang menyuruh dia membawa botol berisi bensin," lanjut Rudi.

Petugas berhasil menyita satu bom molotov, sepeda angin yang dikendarai Gatot, pecahan botol, korek api, topi, dan bangkai burung merpati yang berada di keranjang depan sepeda.

Sementara itu, dua petugas kepolisian yang terluka, yaitu Aiptu Gunawan dan Aiptu Bambang Setiadi mendapatkan perawatan dokter. (ang/hen/sb/ang/jek/jpr/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Serangan Bom di Rumah Dirut Transjakarta Masih Misteri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler