Dapat Peringatan Khusus dari BMKG, Pemprov Jateng Langsung Gelar Simulasi Menghadapi Bencana

Minggu, 11 April 2021 – 18:00 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo saat memantau simulasi menghadapi bencana. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, KEBUMEN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat rangkaian simulasi bencana siklon tropis Seroja dan Odette yang digelar di Desa Jladri, Buayan, Kebumen, Minggu (11/4).

Menurut Ganjar, simulasi itu digelar setelah Provinsi Jawa Tengah mendapat peringatan terkait kondisi cuaca dari BMKG

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kubu Rizieq tak Berdaya Melawan, Pemerintah Singapura Murka, KKB Papua Beraksi Lagi

"Salah satu yang mendapat peringatan itu Jawa Tengah, khususnya di wilayah selatan," ujar Ganjar usai simulasi.

Oleh karena itu, Pemprov Jateng telah menginventarisasi wilayah rawan mulai dari Wonogiri, Kebumen, Purworejo, Cilacap, dan sebagian Banyumas.

BACA JUGA: Pak Ganjar Siap Bantu Korban Gempa di Malang

"Latihan ini (simulasi bencana) penting karena biar orang merasakan dalam menyiapkan diri (hadapi bencana). Harapannya tiap daerah bisa seperti ini," imbuhnya.

Terdapat tiga adegan simulasi bencana yang dilakukan yakni ketika terjadi tanah longsor, banjir bandang dan angin puting beliung.

BACA JUGA: Ganjar: Mereka yang Ilegal Itu juga Warga Negara Kita

Warga memeragakan langkah apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana, bagaimana saling memberikan pertolongan kepada warga lain, terutama lansia dan anak-anak dari ancaman bencana tersebut.

Dengan simulasi itu harapanya warga sudah mampu menghadapi bencana yang datangnya tak dapat diduga sebelumnya dan mereka bisa dengan cepat menyelamatkan diri, saling menolong mengikuti rute evakuasi hingga sampai di titik pengungsian akhir.

Lebih lanjut, dalam simulasi itu juga digunakan alat tradisional kentongan sebagai early warning system untuk segera menuju ke pengungsian melalui jalur evakuasi.

menegaskan jika terkendala alat modern, maka dianjurkan menggunakan cara tradisional.

"Sistem peringatan dini bisa gunakan alat tradisional, kentongan. Nanti bisa kerja sama dengan Babinsa, Babinkamtibmas dan lainnya," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menuturkan pelaksanaan simulasi cukup bagus dan lengkap. Desa Tangguh Bencana ditargetkan mencapai 449 desa di tahun 2022 mendatang.

"Untuk saat ini baru 60 Destana. Sedangkan target kami di tahun 2022 sudah selesai semua yakni 449 Destana. Nanti 2024 kami tingkatkan menjadi keluarga tangguh bencana," tandasnya (flo/jpnn).


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler