Dapat Pesan WhatsApp Berisi Begini, Tolong Diabaikan, Abdul Jalal Sudah Jadi Korban

Selasa, 04 Mei 2021 – 01:28 WIB
Polres Lampung Barat mengusut kasus penipuan. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, LAMPUNG BARAT - Seorang mitra agen BNI 46 di Pekon Hujung, Kecamatan Belalau, Lampung Barat bernama Abdul Jalal menjadi korban kejahatan melalui akses internet, Rabu (21/4) lalu.

Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian sebesar Rp19,8 juta.

BACA JUGA: Janda Bule Buronan Kejati NTB Ini Akhirnya Ditangkap di Bali

“Seluruh saldo korban dikuras pelaku,” ujar Kasatreskrim Polres Lampung Barat AKP Made Silpa Yudiawan.

Awalnya, Abdul Jalal menerima pesan WhatsApp dari seseorang yang mengaku petugas BNI Liwa.

BACA JUGA: 3 Pria dan 2 Wanita Tepergok Berbuat Dosa di Rumah Kontrakan

“WhatsApp itu berisi sebuah pesan pemberitahuan yang berbunyi, Pak mesin EDC sudah tersedia. Silahkan pengajuan melalui web berikut,” kata Made Silpa.

Lantas pemilik nomor WhatsApp mengirimkan sebuah link. Korban membukanya dan mengisi kolom dengan memasukkan email, nomor agen serta password.

Beberapa saat usai mengakses link tersebut, rekening agen BNI 46 tersebut langsung dikuasai oleh pelaku dan saldo langsung dikuras.

BACA JUGA: Usai Salat Berjamaah, Ru Malah Sembunyi di Toilet Masjid, Lalu Berbuat Aksi Tak Terpuji

“Modus pelaku ini mencuri user name dan password. Selanjutnya mengalihkan saldo rekening melalui internet banking,” jelasnya.

Saat ini, kasus yang diduga merupakan sindikat kejahatan online ini sedang dalam tahap penyelidikan.

”Kasusnya masih lidik. Kepada masyarakat, kami imbau agar tidak mudah tertipu, apabila ada orang yg mengatasnamakan pihak bank. Apalagi berkomunikasi melalui WhatApps. Jangan memberikan password atau PIN tertentu yang sifatnya rahasia,” tegasnya.

Sementara, Kepala Cabang BNI Liwa Ade Mirza membenarkan peristiwa tersebut. Ia menegaskan kejadian itu tidak berhubungan dengan sistem keamanan bank.

“Kasus ini terjadi secara nasional. Para agen BNI 46 menerima pesan WhatsApp berisi sebuah link yang merupakan web fishing atau sebuah web yang dibuat mirip dengan web resmi BNI untuk mengelabui nasabah,” kata Ade Mirza.

Ade meminta nasabah dapat mencermati terlebih dahulu keaslian link tersebut atau mengkonfirmasi pihak bank.

BACA JUGA: Berawal dari Makanan Tidak Ada di Rumah, Rosadi Bacok Ayah Pakai Parang, Banjir Darah

“Untuk Lambar, ada dua korban. Kami harap kejadian ini untuk pertama dan terakhir kalinya. Karena sejak awal kami mengimbau seluruh nasabah atau pun mitra agen BNI 46 agar selalu waspada. Jangan mudah memberi setiap kode one time password (OTP) atau username serta password yang sifatnya rahasia,” kata dia. (edi/ais/radarlampung)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler