jpnn.com, JAKARTA - Kepolisian bersama Bank Indonesia terus berusaha menekan jumlah peredaran uang palsu.
Berbagai tindakan mulai dari penangkapan hingga sosialisasi terus dilakukan.
BACA JUGA: Pertama Kali Bareskrim Ungkap Peredaran Upal Emisi 2016
Menurut Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Suhaedi, dalam dua tahun belakangan ini, jumlah uang palsu yang beredar di masyarakat mengalami penurunan.
Pada tahun 2015, dari satu juta lembar uang asli, 21 lembar di antaranya adalah uang palsu dan beredar di masyarakat.
BACA JUGA: Tengah Malam Bawa 500 Lembar Pecahan Rp 100 Ribu Palsu
“Lalu tahun 2016, ada 13 lembar uang palsu di antara satu juta lembar uang yang beredar,” kata dia di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (7/12).
“Untuk 2017 hingga Oktober ini, hanya tujuh lembar uang palsu yang ditemukan dari satu juta lembar uang beredar," tambah dia.
BACA JUGA: Panggil Cewek Benaran, Bayar Pakai Uang Bohongan
BI juga mengapresiasi kesigapan Bareskrim Polri menangkap lima tersangka uang palsu emisi 2016 di beberapa wilayah di Jawa Barat pada Desember 2017.
"Kami berterima kasih kepada Bareskrim karena dalam waktu cepat bisa mengungkap jaringan pengedar upal, mulai dari pembuat, pengedar dan pemodal," katanya.
Untuk peredaran uang palsu, Suhaedi meminta masyarakat untuk tenang tapi tetap waspada.
"Masyarakat hendaknya tenang dalam menggunakan uangnya karena dari waktu ke waktu, jumlah uang palsu yang beredar di masyarakat semakin menurun. Tetaplah tenang tapi juga waspada,” sambung dia. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayar Ongkos Pakai Uang Palsu, Pensiunan PNS Dijemput Polisi
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan