jpnn.com - PANGLIMA TNI Jenderal Moeldoko mengatakan pihaknya akan terus mendalami kasus narkoba dan Black Dollar yang melibatkan perwira menengah TNI AL Mayor Laut Zaid Joko Utomo pada Rabu (11/3).
Moeldoko menuturkan, setelah Joko ditangkap, diketahui bahwa dolar itu berasal dari seorang warga bernama Ketut Srianing.
BACA JUGA: Inilah yang Dimaksud dengan Black Dollar
Uang tersebut dibawa rekan Srianing bernama Made Gede Markadiwan dari Bali ke Jakarta. "Lalu, dititipkan ke rumah Joko ini. Dua warga Bali itu sudah tertangkap dan diserahkan ke polisi. Untuk anggota TNI-AL Joko sudah diamankan Pomal (Polisi Militer Angkatan Laut, Red)," ujarnya.
Panglima TNI memastikan, anggota TNI-AL yang terlibat narkoba dan peredaran uang akan ditindak tegas. Proses hukum militer akan diterapkan kepada Joko. "Kalau memang terbukti, sanksinya bisa pemecatan," kata Moeldoko, Jumat (13/3).
BACA JUGA: Yorrys Sebut Menkum HAM Sudah On The Track
Dia tidak hanya dipecat, namun juga akan dipidanakan. "Kami tidak pandang bulu, siapa pun yang melanggar akan disanksi," ujar pria asal Surabaya tersebut.
Seperti diketahui, Satuan Fungsi Intelijen Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) berhasil membongkar sindikat peredaran dolar Amerika Serikat (USD). Mereka menemukan Black Dollar yang jumlahnya mencapai 69 ribu lembar dengan pecahan 100 dolar AS atau senilai USD 6.900.000 saat menggeledah rumah perwira menengah TNI AL Mayor Laut Zaid Joko Utomo.
BACA JUGA: Dapat Sabu dan 69 Ribu Lembar Black Dollar dari Rumah Perwira TNI AL
Penggeledahan itu sebenarnya dilakukan untuk mencari narkoba yang diduga berada di rumah perwira menengah yang beralamat di Jalan Pulau Sambu I, kompleks TNI-AL, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Namun, di luar dugaan, di rumah tersebut ternyata tidak hanya ditemukan narkoba jenis sabu-sabu. Tapi, juga belasan tas yang ternyata berisi black dollar (bakal uang dolar) Amerika. (idr/nw/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Selangkah Lebih Mundur Berantas Korupsi
Redaktur : Tim Redaksi