jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap memantau penanganan bencana asap dalam negeri meski saat ini ia masih melakukan kunjungan kerja di Timur Tengah. Hal ini disampaikan Anggota Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (14/9).
Sebelum berangkat ke Timur Tengah, menurut Ari, presiden sudah mengadakan rapat dengan kementerian terkait dan meminta penanganan maksimal terkait asap dan masalah kebakaran hutan dan lahan (karlahut).
BACA JUGA: Kejagung Siapkan Jaksa Bongkar Skandal Pelindo II
Presiden, lanjut Ari, sudah memerintah dalam rapat terbatas untuk melakukan tindakan cepat, terutama untuk pemadaman kebakaran, baik lewat udara ataupun darat.
“Mengandalkan hujan buatan dan waterbombing. Itu sudah dilakukan. Tapi kendala di lapangan terjadi, misalnya pesawat atau heli mau mengudara sulit karena asap juga,” ujar Ari.
BACA JUGA: KPK Diminta Usut Kasus Korupsi Wali Kota Cantik Ini
Selain itu, kata Ari, Jokowi, sapaan Joko Widodo berulangkali menegaskan untuk menindak pelaku pembakaran hutan. Selama ini, hanya pada masyarakat kecil, karenanya Jokowi menginginkan penegakan hukum berlaku pada semua tingkatan yang bersalah.
“Arahannya jelas dan tegas soal penegakan hukum itu, perusahaan yang menyuruh membakar juga harus ditindak,” kata Ari.
BACA JUGA: Gara-gara Kiswah, SDA Tuding KPK Nistakan Agama
Presiden, imbuh Ari, mengingatkan untuk penanganan kesehatan masyarakat akibat asap tersebut. Pemda juga diminta fokus untuk memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal.
Ari mengisyaratkan tidak ada deadline khusus dari presiden kepada kementerian/lembaga terkait dalam penanganan asap ini.
“Di lapangan ada faktor alam dan tidak sepenuhnya bisa dikendalikan. Terpenting upaya pemadaman harus berjalan bersamaan dengan penegakan hukum,” tegas Ari.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebih Efektif, Olly Dondokambey Mulai Aktif Menyapa Rakyat di Media Sosial
Redaktur : Tim Redaksi