jpnn.com, JAKARTA - Asisten Kapolri Bidang Operasional Irjen M Iriawan memimpin rapat koordinasi guna mengantisipasi adanya Aksi Solidaritas Rohingya di areal Candi Borobudur, Magelang pada Jumat (8/9) mendatang.
Hadir dalam rapat koordinasi, hadir Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono, Kapolda DIY Brigjen Ahmad, dan Wakapolda Jawa Timur Brigjen Awan Samodra.
BACA JUGA: Batal Kepung Borobudur, Pindah ke Masjid Annur
Iwan Bule -sapaan Iriawan- mengatakan, pihaknya melarang aksi demonstrasi bila digelar di Candi Borobudur.
Sebab, lokasi tersebut merupakan situs budaya yang menjadi warisan dunia.
BACA JUGA: Soal Rencana Aksi di Candi Borobudur, Begini Respons Fadli Zon
"Perlu diingat bahwa Candi Borobudur merupakan objek wisata yang merupakan situs yang dilestarikan dan termasuk tujuh keajaiban dunia," kata Iwan di Mapolda Jawa Tengah.
Oleh karenanya, Iwan mengimbau kepada jajarannya di wilayah agar melakukan komunikasi dengan ormas dan masyarakat setempat guna mengurungkan niat untuk berdemo.
BACA JUGA: Kiai Said Sebut Aksi Pengepungan Borobudur Salah Alamat
"Kepolisian melarang aksi tersebut. Diharapkan aksi-aksi dapat disampaikan di tempat masing-masing," jelas dia.
Di samping itu, Iwan meminta masyarakat tidak terpancing informasi di media sosial mengenai aksi tersebut.
Menurutnya, ada pihak yang menggiring opini tersebut untuk memantik emosi masyarakat. "Jangan percaya dengan hoaks," tegas Iwan.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menyarankan masyarakat bisa mewujudkan semangat solidaritas umat melalui bantuan makanan, pakaian, dan obat-obatan agar lebih bermanfaat.
"Sebab aparat kepolisian tidak akan memberikan izin jika aksi solidaritas ini diwujudkan dengan aksi pengerahan massa dan penyempaian pendapat di muka umum dengan menggunakan kawasan Candi Borobudur," jelas Iwan. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Tak Akan Biarkan Aksi Pengepungan Borobudur
Redaktur & Reporter : Natalia