Darmizal Menangis saat Jumpa Pers, Demokrat Sebut Tangisan Buaya hingga Sinetron Korea

Rabu, 10 Maret 2021 – 15:34 WIB
Politikus Senior Partai Demokrat HM Darmizal saat konferensi pers di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/3/2021). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra menyebut momen Darmizal menangis dalam jumpa pers adalah tangisan buaya.

Momen Darmizal menangis tersebut terjadi saat konferensi pers di Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (9/3).

BACA JUGA: Berlinang Air Mata, Darmizal Minta Maaf pada Seluruh Kader Demokrat

Menurutnya, Darmizal sedang bertingkah seolah peduli pada Partai Demokrat.

"Mantan kader jangan baper. Bukan sinetron Korea ini. Jangan buat drama," kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/3).

BACA JUGA: Kubu Pendukung Moeldoko Bongkar Pelanggaran Demokrat Selama Dipimpin AHY

Herzaky juga membeberkan perbuatan Darmizal yang meninggalkan Demokrat saat Pemilihan Legislatif  2019. Darmizal saat itu memilih menjadi sukarelawan Jokowi.

"Saat kami butuh bantuan di Pileg 2019 dengan ancaman gagal electoral threshold, Darmizal malah kabur," lanjutnya.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Amien Rais dan Jokowi Akrab, Darmizal Demokrat Menangis, Warga Sipil Kena Tembak

Herzaky mengaku tidak heran jika saat ini Darmizal berkhianat. Pasalnya, Darmizal juga pernah melakukan hal yang sama dahulu pada Demokrat.

Kali ini, dia menyebut Darmizal berkhianat dengan menggelar KLB dan membawa orang luar masuk ke Partai Demokrat.

"KLB dagelan yang tidak sah dan tidak dihadiri pemilik suara," tegas Herzaky.

Herzaky juga menegaskan Darmizal dahulu tidak pernah memiliki peranan penting di tubuh partai dengan warna kebesaran biru itu.

Dia memastikan Darmizal bukan orang yang berjasa menjadikan SBY sebagai Ketum Partai Demokrat.

"Kader-kader senior yang tahu tindak-tanduk Darmizal di zaman dahulu, hanya bisa geleng-geleng dan mengelus dada mendengar bualannya," pungkasnya.(mcr8/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler