Data 279 Juta Penduduk Indonesia Diduga Bocor, Begini Respons Wakil Ketua DPD RI

Jumat, 21 Mei 2021 – 23:36 WIB
Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin dan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mattalitti. Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin merespons informasi soal data 279 juta penduduk Indonesia diduga bocor dan dijual di forum online peretas Raid Forums pada 12 Mei.

“Polisi perlu menindaklanjuti informasi ini karena jika dugaan tersebut benar maka data penduduk Indonesia yang bocor bisa saja berpotensi untuk disalahgunakan,” ujar Sultan dalam siaran pers pada Jumat (21/5).

BACA JUGA: Sultan Ajak Masyarakat Membanjiri Ruang Digital dengan Konten Positif

Menurut Sultan, data yang boro dan didapatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab rentan sekali untuk dijadikan sumber untuk melakukan kejahatan.

Senator muda asal Bengkulu tersebut juga menjelaskan seiring dengan perkembangan zaman, manusia berhasil menemukan berbagai macam teknologi yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Telah banyak inovasi teknologi yang kini hadir di tengah masyarakat. Hal ini diciptakan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia.

BACA JUGA: Lagu Indonesia Raya Akan Diperdengarkan Setiap Hari, Sri Sultan: Warga Yogya Harus Berdiri

Menurut Sultan, hadirnya teknologi juga memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari manusia. Hampir dapat dipastikan setiap orang kini juga telah bergantung dengan teknologi.

Pasalnya, setiap hari kita memerlukan teknologi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Namun, dengan laju perkembangan tekhnologi yang begitu pesat juga berbanding lurus terhadap kebutuhan pengamanan sistem yang harus kita miliki agar kemudian kecerdasan tekhnologi yang ada tidak disalah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

BACA JUGA: Ketua DPD RI Minta Ustazah DKI Manfaatkan Para Senator untuk Sampaikan Aspirasi

"Salah satu perkembangan teknologi yang sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari ialah internet. Adanya teknologi ini telah berhasil memudahkan manusia untuk mengetahui beragam informasi dan menghubungkan dengan manusia lainnya di berbagai belahan dunia. Meski begitu, tidak jarang ada oknum yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk melakukan tindak kejahatan atau yang biasa disebut dengan cyber crime,” ujar Sultan.

Oleh karena itu, Sultan menilai masalah dugaan kebocoran data ini bukan masalah sepele. Baginya ini terkait dengan pertahanan negara dan juga tentang Kewibawaan pemerintah dalam melindungi hak warga negaranya.

"Jika setelah ditelusuri mengenai kebocoran data ini benar terjadi, maka hal ini menjadi masalah ancaman nasional. Tidak boleh apapun alasannya data pribadi masyarakat Indonesia boleh tersebar dan dapat diakses siapapun,” tegasnya.

Sultan mengingatkan hak privasi seseorang itu mesti dijaga dan dilindungi agar dapat menghindari pengungkapan fakta?fakta pribadi yang memalukan secara publik. Hal ini mencegah gangguan terhadap tindakan seseorang mengasingkan diri atau menyendiri atau gangguan terhadap relasi pribadinya.

Selain itu, publisitas yang menempatkan seseorang secara keliru di hadapan publik, bahkan penguasaan tanpa izin atas kemiripan seseorang untuk keuntungan orang lain.

"Intinya perlindungan data pribadi itu menjadi sangat penting karena jika disalahgunakan oleh pihak penyedia data atau pihak ketiga, maka hal ini dapat bertentangan dengan hak dasar manusia untuk mendapatkan perlindungan privasi terhadap data pribadi," ujar Sultan.

Adapun informasi ini juga telah ditanggapi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (20/5) dimana saat ini tengah mendalami dugaan kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia yang tengah ramai diperbincangkan di dunia maya.

Meski demikian, Kementerian Kominfo belum dapat memastikan apakah informasi 279 juta data penduduk itu bocor dan benar dijual di forum peretas Raid Forums.

Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan pihaknya langsung melakukan pendalaman untuk menelusuri dugaan kebocoran data tersebut.(jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler