jpnn.com - JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum Lolly Suhenty membeberkan rekapitulasi hasil pengawasan siber Bawaslu selama masa tahapan kampanye, mulai 28 November hingga 10 Februari 2024.
Dari rentang waktu tersebut, ditemukan 355 dugaan pelanggaran konten internet (siber).
BACA JUGA: Bawaslu Cianjur Masih Mendalami Peran ASN yang Terjaring OTT Kasus Politik Uang
"Sebanyak 355 temuan ini, berdasarkan analisis oleh tim pengawasan siber terhadap konten yang diduga melanggar atau tidak," kata Lolly di media center Bawaslu, Senin (12/2).
Dia menerangkan, temuan tersebut dibagi beberapa kategori.
BACA JUGA: 2 Hari Sebelum Pencoblosan, Jokowi Menaikkan Tunjangan Pegawai Bawaslu
Lolly mencontohkan, berdasarkan platform, dari 355 konten yang sudah diawasi, ditemukan platform Facebook sebanyak 33,2 persen dan YouTube 0,6 persen.
"Ini membuktikan, FB menjadi platform dengan isi konten paling banyak tentang pelanggaran pemilu dibanding YouTube," ujarnya.
BACA JUGA: Antisipasi Serangan Fajar, Bawaslu Siapkan Patroli Pengawasan
Lolly menuturkan, berdasarkan jenis sasaran siber paling banyak, serangan paling banyak menyasar kepada paslon capres-cawapres 02 (Prabowo-Gibran) dengan 45 persen.
Kedua, paslon capres-cawapres 01 (Anies-Muhaimin) sebesar 33 persen.
"Paslon 03 (Ganjar-Mahfud) sebesar 18 persen," ujar Lolly.
Dia lalu memprediksi, bahwa menjelang hari pencoblosan hoaks akan meningkat.
Lolly menyebutkan pihaknya akan meningkatkan intensitas pencegahan dan pengawasan.
"Kolaborasi dengan platform digital juga dilakukan dengan intens," katanya. (bawaslu/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan