jpnn.com, JAKARTA - Harga emas naik ke level tertinggi sembilan bulan pada hari Kamis (2/2).
Emas naik sangat tajam imbas dari komitmen Federal Reserve untuk terus menaikkan suku bunga melemahkan USD dan mendorong kekhawatiran potensi perlambatan ekonomi tahun ini.
BACA JUGA: Harga Emas Tertekan, Data Ini Jadi Penyebabnya
Logam kuning sebagian besar mengungguli investasi lain pada minggu ini. Pertemuan Fed berfungsi untuk meningkatkan daya tarik emas sebagai tempat berlindung yang aman.
Harga emas melonjak lebih dari 1 persen setelah The Fed menaikkan suku bunga dengan relatif lebih kecil 25 basis poin (bps) dan mengakui kemajuannya terhadap inflasi.
BACA JUGA: Harga Emas Lesu, Ada Apa Ini?
Namun, President and Founder at Astronacci Aviatio Gema Merdeka Goeyardi dalam catatan hariannya menilai sebetulnya bank sentral juga menyatakan ketidakpastian mengenai di mana suku bunga akan mencapai puncaknya.
"Data inflasi yang diterima selama tiga bulan terakhir menunjukkan penurunan yang disambut baik dalam laju kenaikan bulanan. Sementara perkembangan terakhir menggembiraka, investor akan membutuhkan lebih banyak bukti untuk yakin bahwa inflasi berada di jalur penurunan yang berkelanjutan dan ini akan membuat emas mendekati USD 1.900." kata Gema.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian 26 Januari 2023, UBS Lagi Turun, Bun
Tepat sebelum konferensi pers Powell, The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga 25 basis poin untuk Februari, yang terkecil dalam hampir setahun, karena inflasi mendingin dalam beberapa bulan terakhir.
Inflasi, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen, naik 6,5 persen dalam 12 bulan hingga Desember — setidaknya tiga kali lipat di atas target Fed dua persen per tahun.
Namun, itu jauh lebih rendah dari pertumbuhan tahunan 9,1 persen pada Juni, ketika inflasi melonjak hingga tertinggi empat dekade dari triliunan dolar pengeluaran bantuan selama pandemi. Sejak Maret 2020, The Fed telah menambahkan suku bunga sebesar 425 basis poin, yang hanya mencapai 25 basis poin tepat setelah wabah Covid-19.
Hal ini meningkatkan ekspektasi jeda kenaikan suku bunga Fed pada pertengahan 2023 dan potensi penurunan suku bunga pada akhir tahun karena pertumbuhan ekonomi AS mendingin. Skenario seperti itu cenderung positif untuk emas.
Kenaikan emas bertepatan dengan pelemahan tajam dalam dolar, dengan greenback jatuh ke level terendah sembilan bulan terhadap sekeranjang mata uang. Bank investasi ING memperkirakan bahwa Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga sekali lagi sebelum mengumumkan jeda.
Dalam perdagangan pasar pasar eropa jam 20.30 wib harga emas dunia di level di USD 1,954,50 per troyounce. Sedangkan untuk perdagangan akhir pekan, emas dunia akan di perdagangkan menguat di rentang USD 1,931.30 per troyounce – USD 1,972.60 per troyounce.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul