jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo menyatakan masyarakat sebagai pengguna teknologi memerlukan perlindungan data pribadi dan keamanan siber.
Sebab, kemajuan tekonologi, informasi, dan komunikasi membawa ancaman penyalahgunaan data maupun penyebarluasan informasi yang destruktif.
BACA JUGA: SATRIA, Jurus BSSN Perkuat Keamanan Dunia Maya
Oleh karena itu, mantan menteri dalam negeri itu mengapresiasi langkah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) meluncurkan aplikasi password manager bernama SATRIA untuk mendukung keamanan siber.
"Semoga momentum ini dapat memperkuat fondasi keamanan transformasi digital pemerintah dan selanjutnya dapat segera diterapkan menyeluruh di instansi pemerintah pusat dan daerah secara nasional," kata Tjahjo pada peluncuran SATRIA di kantor BSSN, Jakarta Selatan, Selasa (2/11).
BACA JUGA: Situs Resmi BSSN Diretas, Pratama: Seharusnya Ada Rencana Mitigasi Sejak Awal
Mantan anggota Komisi Pertahanan dan Intelijen DPR itu menegaskan data pribadi merupakan hal penting yang sangat sensitif.
Menurutnya, peningkatan kejahatan siber terjadi pada seluruh platform digital. Oleh karena itu, masyarakat pengguna teknologi digital juga harus menyadari risiko kejahatan siber yang bisa saja terjadi.
BACA JUGA: Sistem Keamanan Siber Indonesia Memang Lemah, Wajar Diretas Hacker China
Menteri asal PDIP itu menegaskan penguatan sumber daya manusia (SDM) merupakan hal mutlak.
"Pemerintah menyadari betul ancaman tersebut dan ini sudah diantisipasi oleh BSSN," ujar Tjahjo.
Menurut Tjahjo, aplikasi SATRIA hasil inovasi BSSN juga penting untuk sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
“Terutama pada bidang keamanan SPBE di new normal ini dalam upaya mewujudkan transformasi digital di Indonesia,” ujar Tjahjo Kumolo.(mcr9/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Tjahjo: ASN Terbukti Terlibat Kecurangan Penerimaan CASN Harus DipecatÂ
Redaktur : Antoni
Reporter : Dea Hardianingsih