jpnn.com - SEMARANG - Pembunuh wanita yang mayatnya dimasukkan tandon air di Tlogosari Kulon Pedurungan Semarang tertangkap. Pelaku tak lain teman kencannya. Korban dibunuh karena menolak ajakan bersetubuh, lantaran sedang datang bulan.
Pelaku kuli bangunan bernama Sup (46), warga Brebes. Korban WPH (34), warga Jalan Pringgading III RT 05 RW 01 Kelurahan Brumbung Semarang Tengah.
BACA JUGA: Maling Spesialis Panjat Atap Ditembak
Supendi ditangkap di rumahnya yang berada di Kelurahan Sawojajar Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. Tepatnya delapan jam sejak penemuan mayat di rumah kosong Jalan Nogososro nomor 64 RT 11 RW 14, Tlogosari Kulon Pedurungan Semarang, Senin petang.
Penangkapan dilakukan tim gabungan dari Resmob Polrestabes Semarang bersama Reskrim Polsek Pedurungan yang dipimpin oleh Kanit Resmob, AKP Kadek Adi.
BACA JUGA: Didorong Selingkuhan, Kecemplung Sungai, Tewas
Motif pembunuhan ini cukup mengejutkan. Pelaku kesal lantaran korban menolak saat diajak berhubungan intim karena datang bulan.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono mengatakan, penangkapan pelaku setelah pihaknya meminta keterangan dari sejumlah saksi, salah satu Sukemi teman kerja pelaku. Hasilnya muncul nama Sup.
BACA JUGA: Ingin Kalung Emas, Siram Kakak dengan Air Panas
"Keterangan dari Sukemi mengarah ke tersangka yang saat itu berada di Brebes. Tim langsung meluncur ke Brebes untuk meringkusnya," katanya didampingi Kasat Reskrim, AKBP Wika Hardianto, dalam gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Selasa (25/3) siang.
Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa satu buah springbed warna putih berukuran 2x2 meter. Juga satu bantal dengan bekas darah yang sudah mengering. Satu potongan balok kayu sepanjang 60 sentimeter yang digunakan untuk memukul korban hingga tewas.
Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat wanita ditemukan tewas di dalam tandon air di sebuah rumah kosong yang berada di Jalan Nogososro nomor 64 RT 11 RW 14, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Semarang. Korban ditemukan pertama kali oleh Sukemi, seorang tukang yang mendiami rumah kosong tersebutn pada pukul 18.00. Saat itu ia hendak mandi dan membuka tandon air. ternyata di dalam tandon terlihat kaki manusia.
Sukemi kemudian melapor ke Sugiarto (54), ketua RT setempat. Menurut Sugiarta, Sukemi memang disuruh tinggal di dalam rumah yang sudah kosong hampir 10 tahun lebih tersebut. (har)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa USU Disiksa dan Disetrum Oknum Sabhara
Redaktur : Tim Redaksi