Datang ke Kemdiknas, Rektor UI Bantah Urusan Pemberian Gelar

Senin, 05 September 2011 – 20:53 WIB

JAKARTA--Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar Rusliwa Somantri beserta rombongan  mendatangi gedung Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemdiknas untuk memenuhi undangan dari Dirjen Dikti Kemdiknas, Djoko Santoso

Gumilar didampingi Wakil Rektor UI , Muhammad Anis, Wakil Rektor 2 UI , Tafsir Nurchamid, Wakil Rektor 3 UI  Sunardji, Ketua Senat Universitas Eko Tjipto Rahardjo, Sekretaris Senat Universitas Evi Fitriani dan Guru Besar Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum UI,  Arifin P Soeriatmadja.

"Kami datang ke sini (Kemdiknas) untuk memenuhi undangan pihak Kemdiknas," ungkap Kepala Kantor Sekretariat Rektor UI, Devie Rahmawati ketika ditemui di Gedung Ditjen Dikti, Kemdiknas, Senin (5/9) sore.

Devie mengatakan, kedatangan Rektor UI dalam memenuhi undangan Dirjen Dikti hari ini bukanlah terkait dengan masalah pemberian gelar Doktor Honoris Causa kepada Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Azis al-Saud

BACA JUGA: Kemendiknas Izinkan Guru Ajar 2 Mapel Berbeda

Melainkan hanya memenuhi undangan silaturahmi
Bahkan diakui, Devie mengakui, kedatangan rombongan Rektor UI ini juga  berdasarkan undangan resmi yang dikirimkan oleh pihak Kemdiknas kepada pihak UI.

"Bukan

BACA JUGA: Renovasi Sekolah Rusak Dimajukan Tahun Ini

Kedatangan Rektor UI ini bukan terkait pemberian gelar
Tetapi hanya untuk silaturahmi dan ada pembahasan mengenai manajemen

BACA JUGA: Banyak Nganggur, Jam Mengajar Guru Ditambah

Ini tidak ada pembahasan polemik masalah pemberian gelar dan tata kelola UISelebihnya saya tidak tahu," ujar Devie.

Devie menjelaskan, jika  Kemdiknas nantinya mempertanyakan mengenai masalah pemberian gelar dan tata kelola manajemen universitas, pihaknya siap untuk memberikan data dan bukti-bukti yang dimiliki sehingga dapat menjawab semua keraguan masyarakat dan pihak terkait lainnya

"Kami akan berikan semua data dan bukti-bukti terkait dengan masalah yang diributkan sekarang ini (pemberian gelar dan tata kelola manajemen UI)Sehingga bisa menampik semua pernyataan negatif mengenai Rektorat UI," tukasnya.

Seperti diberitakan, langkah Gumilar Rusliwa Somantri yang memberikan gelar doktor kehormatan untuk Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdulaziz al-Saud atas nama UI mengundang perdebatan masyarakat akademisi dan beberapa pihak lainnya

Pemberian gelar tersebut juga disayangkan sejumlah pihak karena dinilai melukai perasaan bangsa Indonesia mengingat Arab Saudi dinilai memiliki catatan hak asasi yang buruk, terkait dengan sejumlah kasus penganiayaan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI)(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jam Mengajar Guru Ditambah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler