jpnn.com, DUMAI - Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal mengunjungi perusahaan produsen minyak goreng PT Wilmar Group di Kawasan Industri Dumai (KID), Kelurahan Pelintung, Kota Dumai, Kamis (17/3). Iqbal ingin melihat persoalan di hulu serta menyelesaikan permasalahan minyak goreng (migor) di masyarakat.
Iqbal menyadari terjadi kelangkaan migor yang banyak dikeluhkan masyarakat. Karena itu, dirinya ingin mencarikan solusi dengan mengambil sejumlah langkah cepat strategis.
BACA JUGA: 5 Fakta yang Membuat Irjen Iqbal Berang kepada Ipda YR, Nomor 3 Sangat Berat
"Saya ingin memastikan semua proses produksi dari hulu ke hilir dari hilir ke hulu berjalan dengan baik. Saya ingin tahu bagaimana sistem kerja Wilmar terkait kelangkaan bahan pokok minyak goreng di tengah-tengah masyarakat," ucap Iqbal.
Mantan Kapolda NTB itu menerangkan kelangkaan minyak goreng sudah menjadi atensi khusus pemerintah dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Di sisi lain, Iqbal tak ingin Riau, khususnya Kota Dumai sebagai lumbung minyak sawit, malah kesulitan minyak.
BACA JUGA: Biosolar & Minyak Goreng Langka di Riau, Irjen Iqbal Kirim Pesan Tegas untuk Mafia
"Kami ingin memastikan tidak ada pelanggaran, apabila ada yang melakukan pelanggaran regulasi langsung tindak tegas," beber jebolan Akpol 1991 itu.
Eks Kadiv Humas Polri itu sudah memerintahkan Kapolres Dumai AKBP Mohammad Kholid untuk mendampingi Pemkot Dumai dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng.
BACA JUGA: Ipda YR Terlibat Kasus Narkoba, Irjen Iqbal: Dia Merusak Nama Baik Institusi Kebanggaan Kami
Iqbal tidak menginginkan ada terjadi penyimpangan. Iqbal mengatakan dalam situasi seperti sekarang, bisa saja dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab guna mengeruk keuntungan pribadi.
"Pastikan kondisi dalam keadaan normal. Kami sama-sama bekerja sesuai domain masing-masing dan pesan saya kepada perusahaan, jangan merugikan masyarakat," tandas dia.
Sementara itu, Wali Kota Dumai Paisal mengatakan kunjungan Kapolda Riau bisa menjadi peringatan kepada semua pihak yang bermain di migor agar berhenti dari kegiatannya. "Menjadi perhatian serius bagi semua perusahaan yang ada di Dumai untuk berkomitmen dalam mengantisipasi kelangkaan minyak," imbuhnya.
Business Unit Head Wilmar Group Rahmadsyah menjelaskan pemerintah telah menjadikan KID sebagai klaster industri minyak sawit. Saat ini, minyak sawit menjadi komoditas utama di Provinsi Riau.
Dia membeberkan realisasi minyak goreng kemasan yang telah terdistribusi ke pasaran sampai pertengahan Maret ini mencapai sekitar 2,5 juta liter.
"Apabila dihitung sederhana saja kapasitas sudah 100 persen khusus di wilayah Riau daratan," ungkap dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prestasi Irjen Iqbal di Riau: Narkoba Disikat, Program Kapolri Dilaksanakan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga