Datangi Rumah Sejarah di Rengasdengklok, Ganjar Ingin Menularkan Semangat Perjuangan

Jumat, 15 Desember 2023 – 17:53 WIB
Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo bersama istinya Siti Atikoh Suprianti di Rumah Sejarah Djiauw Kie Siong, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/12). Foto: Aristo/JPNN.com

jpnn.com, RENGASDENGKLOK - Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengunjungi Rumah Sejarah Djiauw Kie Siong, Rengasdengklok, Jawa Barat, Jumat (15/12) dengan didampingi sang istri Siti Atikoh Suprianti.

Ganjar mengaku hadir ke lokasi untuk menularkan spirit kemandirian dan perjuangan dalam mencapai cita-cita. 

BACA JUGA: Kehadiran Jokowi Setelah Kampanye Ganjar Menunjukkan Kesamaan Arah Politik

“Semangat kemandirian, semangat perjuangan tidak selalu memberi, tidak berharap diberi. Jadi, kami bisa merebut, kami bisa lakukan sendiri, dan kami tidak bisa didikte, wah, itu keren semangat anak muda,” kata Ganjar ditemui di area Rumah Sejarah Djiauw Kie Siong, Jumat (15/12).

Diketahui, Rumah Sejarah Djiauw Kie Siong adalah lokasi yang dipakai pemuda untuk menyembunyikan Bung Karno dan Bung Hatta setelah peristiwa penculikan dua tokoh bangs itu.

BACA JUGA: Kunjungi Rumah Sejarah, Ganjar Duduki Kursi yang Dipakai Bung Karno Susun Teks Proklamasi

Para pemuda diketahui membawa Bung Karno dan Bung Hatta dari Jakarta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 atau sehari sebelum proklamasi kemerdekaan.

Para pemuda ketika itu menculik Bung Karno dan Bung Hatta agar kedua tokoh bisa sesegara mungkin memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

BACA JUGA: Muhyani Jadi Tersangka setelah Menusuk Maling Demi Membela Diri, Sahroni: Bebaskan!

Selain itu, Ganjar hadir di lokasi demi mengingatkan spirit para pendahulu dalam memerdekakan bangsa tanpa memandang suku, agama, ras dan antargolongan perlu ditiru generasi penerus.

“Itu yang semua orang mesti tahu, tidak ada klaim satu kelompok. Ini sejarah yang mesti dilihat, jadi datanglah ke sini,” kata dia.

Ganjar mengingatkan sisi patriotisme para anak muda era kemerdekaan jangan sampai hilang pada era kekinian.

"Itu sebuah spirit patriotisme dari anak-anak muda Indonesia saat itu. Patriotisme jangan sampai hilang,” kata Ganjar. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler