jpnn.com - BATAM - Tiongkok kembali menjajaki peluang investasi dengan Pemerintah Kota (Pemko) Batam untuk membangun pabrik pengolahan aki (acu) bekas di Batam. Pabrik ini akan mendaur ulang aki bekas kemudian produknya akan diekspor ke luar negeri, termasuk ke Tiongkok.
"Nilai investasinya sekitar 20 juta US Dolar (sekitar Rp 260 miliar dengan kurs 1 US Dolar=Rp 13 ribu) dan diperkirakan akan menyerap 200 orang tenaga kerja," ujar Yusfa Hendri, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kota Batam yang mendampingi Wali Kota Batam Ahmad Dahlan menerima kunjungan delegasi dari Tiongkok, Kamis (19/3).
BACA JUGA: Terminal Arun Mulai Alirkan Gas ke PLTGU Belawan
Pabrik pengolahan aki ini akan mengolah aki bekas yang didatangkan dari pelbagai wilayah di Indonesia. Lantaran terbatasnya industri serupa di tanah air, maka diperkirakan pengolahan aki bekas ini memiliki peluang prospektif di masa mendatang.
"Tentunya pengolahan ini akan memperhatikan semua persyaratan-persyarata dan dengan penanganan khusus," jelasnya.
BACA JUGA: Setor SPT, Jokowi Langsung Datangi Kantor Pusat Ditjen Pajak
Kunjungan rombongan dari Tiongkok yang dipimpin oleh Huang Yi, Deputy Secretary General of Qinzhou Municipal Government (Sekda Pemerintah Kota Qinzhou) dari provinsi Guangxi didampingi pengusaha lokal juga memaparkan potensi kerjasama antar kedua pemerintahan. Pasalnya, Kota Qinzhou juga diklaim tengah berkembang dan memiliki potensi yang sama bagus dengan Batam.
"Juga terbuka peluang di bidang investasi pariwisata," katanya.
BACA JUGA: Tukar Posisi Direksi Dengan BNI, Ini Jawaban Dirut BRI
Menurut Yusfa, Pemko Qinzhou juga berjanji akan mengajak lebih banyak pengusaha atau investor ke Batam sebagai tindak lanjut pertemuan antar pemerintah (government to government/G2G) yang dijajaki kedua belah pihak tersebut.(rna/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Salurkan Dana FLPP Rp 16,5 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi