jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Dave Laksono berharap calon Panglima TNI pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bisa memahami bahwa perang di masa mendatang bukan lagi berbentuk konvensional tetapi sudah lebih kepada digital dan teknologi.
“Jadi, harus memahami bahwa perang konvensional bukan menjadi ancaman utama. Ancaman utama (ialah) perang digital,” kata Dave ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/9).
BACA JUGA: Calon Panglima TNI belum Mengerucut Satu Nama, 3 Jenderal Masih Berpeluang Sama
Legislator Fraksi Partai Golkar itu menyinggung perang yang dilakukan Amerika Serikat di Afghanistan yang tidak banyak mengerahkan pasukan secara fisik.
Menurut dia, Negeri Paman Sam cukup mengerahkan alat serbu dengan menggunakan pesawat tanpa awak. "Itulah yang harus diatasi dan juga ke depannya agar semua bisa meningkatkan manusianya dan juga kemampuan tempur," ujar Dave.
BACA JUGA: TB Hasanuddin Memprediksi Jokowi Keluarkan Surpes Calon Panglima TNI Setelah PON
Lebih lanjut dia juga berharap calon Panglima TNI nanti dapat memperkuat organisasi internal militer di Indonesia.
Sementara itu, anggota Komisi I Tubagus Hasanuddin menyebut Presiden Jokowi hingga kini belum menyampaikan surat presiden (surpres) ke parlemen tentang pergantian Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi.
BACA JUGA: Letjen Dudung Memuji Prajurit TNI di Perbatasan RI-Timor Leste
Legislator Fraksi PDIP itu memprediksi surpes akan disampaikan ke DPR setelah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua pada 15 Oktober 2021.
"Hemat saya, surat presiden itu bisa jadi setelah PON," kata TB Hasanuddin, Kamis (23/9). (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Boy
Reporter : Aristo Setiawan