David Stern; Diam-Diam Rayakan Ultah Perak Memimpin NBA

Resep Sukses: Kerja Keras dan Selalu Khawatir

Selasa, 03 Februari 2009 – 07:33 WIB

TIDAK banyak yang tahu, 1 Februari lalu adalah hari penting bagi NBAHari itu, Commissioner David Stern merayakan ulang tahun ke-25 memimpin liga basket paling bergengsi tersebut.

Tidak perlu disangkal lagi, NBA adalah liga basket paling bergengsi di dunia

BACA JUGA: Bingung Bagi Tiket All-Star

Tidak banyak yang berani menentang, David Stern merupakan pimpinan liga olahraga terhebat di dunia
Di tangan pengacara tersebut, liga itu tumbuh dan mendunia.

Pada 1 Februari lalu, David Stern merayakan 25 tahun memegang jabatan commissioner

BACA JUGA: Danny Granger : Bintang NBA Harus Antre untuk Datang ke Indonesia

Langkahnya menuju puncak cukup mantap
Dia kali pertama berhubungan dengan liga itu pada 1966, sebagai konsultan

BACA JUGA: Tetap Ada Tembok Pemisah bagi Rossi dan Lorenzo di Musim 2009

Pada 1978, dia menjadi penasihat utamaPada 1980, dia menjadi executive vice presidentSelama menjabat itu, dua keputusan besar dibuat: Tes narkoba dan pembatasan gaji.

Di tangannya, NBA berkembangDan pada 1 Februari 1984, dia menjadi commissioner keempat dalam sejarah NBA, menggantikan Larry O'BrienEntah memang hoki atau kebetulan, pada tahun yang sama, banyak bintang besar masuk liga tersebutSebut saja Michael Jordan, Hakeem Olajuwon, Charles Barkley, dan John Stockton.

Bintang-bintang itulah yang kemudian menjadi pilar sukses NBA, memopulerkan liga tersebut ke seluruh penjuru dunia.

Menjelang perayaan ulang tahun perak 1 Februari lalu, Stern menolak berbagai tawaran wawancaraDia juga tak mau merayakan momen istimewa tersebutSaat dijumpai ESPN, dia juga tak mau banyak bicara soal itu.

Namun, dia mau berbagi soal resep suksesnya''Gaya manajemen memiliki karakter selalu khawatirTitikSelalu khawatir setiap waktuDan sekarang, kita memasuki salah satu masa ekonomi paling sulit, memengaruhi mungkin 90 persen orangJadi, kami khawatir soal jumlah penonton, kursi VIP, sponsor, dan semua yang lain,'' ungkapnya.

Perasaan selalu khawatir itu memaksa Stern untuk selalu bekerja keras''Kita bekerja keras untuk beroperasi lebih efisien, memberi nilai lebih, dan berharap terus bertahan sampai situasi membaik, kapan pun itu,'' paparnya.

Stern mengaku bersyukur, selama ini NBA mampu bertahan dan berkembang''Kami sekarang memiliki kelompok pemilik tim yang sehat, secara finansial mampu bertahan di situasi ekonomi buruk ini,'' ucapnya.

Hebatnya, selama 25 tahun memimpin NBA, Stern tak mau menyebut pemain favoritDia terus menjaga posisi netral, menyebut setiap masa memberi bintang yang berbeda-beda.

''Saya menangkap momen-momen yang berbedaSecara kompetitif dan kontinuitas, (Michael) Jordan sangat dominanTapi, saya juga pernah melihat langsung DrJ (Julius Irving, Red), melihat Magic (Johnson) di masa ajaibnyaSaya melihat Kareem (Abdul-Jabbar) melakukan tembakan sky hook, saya melihat Larry (Bird) memasukkan tembakan tiga angka,'' tuturnya.

Stern menegaskan, Jordan luar biasa''Mungkin, dialah pemain terbaik dalam sejarah basketJadi, dia pilihan paling amanTapi, saya berat untuk menyebut (dia sebagai yang terbaik),'' ujarnya.

Stern mengaku paman bagi semua pemainJadi, dia tak mau memilih siapa keponakan paling favorit.

Mengenai pertandingan paling seru, Stern baru mau lebih tegas menjawabYaitu, game keempat final 1984, antara Los Angeles Lakers melawan Boston CelticsPertandingan itu berlanjut sampai overtimeLagi-lagi itu terjadi saat Stern baru menjabat sebagai commissioner.

''Terbaik nomor dua, tidak jauh ketinggalan, adalah Chicago (Bulls) lawan Portland (Trail Blazers, game pertama final 1992)Michael (Jordan) membuat saya geleng-geleng kepalaDia terus memasukkan tembakan tiga angka,'' ceritanya(aza)

David Joel Stern

Commissioner NBA, 1984-sekarang

TTL: New York, 22 September 1942

BACA ARTIKEL LAINNYA... GP Singapura Rombak Lintasan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler