DBD Masih Hantui Warga Tambun Selatan

Rabu, 13 Februari 2019 – 04:31 WIB
Penderita demam berdarah di rumah sakit. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, TAMBUN SELATAN - Trauma Wabah Demam Berdarah (DBD) masih dirasakan sejumlah masyarakat di wilayah Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi.

Salah seorang warga Desa Tambun, Didit Aryadi (34) mengungkapkan, kasus demam berdarah akibat gigitan nyamuk aedes aegypti sempat terdengar pada 2016.

BACA JUGA: Jiwasraya Rilis 2 Produk Asuransi Mikro Baru

“Kalau enggak salah, saudara juga sih. Anaknya meninggal akibat DBD, tapi udah lama. Belum kedengaran lagi kalau sekarang- sekarang,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Kasus demam berdarah juga sempat terjadi di desa Jati Mulya dan desa lainnya.

BACA JUGA: 78 Warga Kena Wabah Demam Berdarah Bulan Ini

Hal ini, dibenarkan Kasi PMD Kecamatan Tambun Selatan, Dedy Kusnandar. Kata dia, Kasus DBD hampir sempat menerjang semua desa di tahun-tahun sebelumnya.

“Di tahun ini sesuai laporan dari masing-masing Puskesmas, belum terjadi indikasi KLB (kejadian luar biasa) DBD,” tuturnya.

BACA JUGA: Demam Berdarah Menyasar Semua Usia, Bukan Hanya Anak - Anak

“Padahal di hampir semua desa ada (sempat ada) kasus DBD,” timpalnya.

Katanya, trauma kasus DBD memang masih dirasakan. Maka di setiap Jumat selalu digalakkan program K3 di masing-masing Desa atau Kelurahan.

Dia menyatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan Kepala Desa di wilayah Kecamatan Tambun Selatan.

“Untuk selalu mengingatkan warganya membasmi sarang nyamuk di musim penghujan sekarang ini,” tandas Dedy.(dan/rbs)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dinkes Kekurangan Tenaga Fogging Cegah Wabah Demam Berdarah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler