jpnn.com, SINGAPURA - Lebih dari 15 ribu UKM di seluruh Asia berpotensi memperoleh manfaat dari pembiayaan digital di lima platform baru yang diluncurkan sebelum akhir 2022.
Gangguan perdagangan global yang berkepanjangan mendorong laju permintaan layanan digital untuk memperkuat rantai pasokan.
BACA JUGA: DBS Asian Insights Conference 2022: Strategi Pacu Pemulihan Ekonomi Menuju Era Endemi
Karena itu, DBS meningkatkan digitalisasi kemampuan pembiayaan yang ditawarkan melalui platform perdagangan.
Upaya ini memberikan manfaat kepada lebih dari 15 ribu usaha kecil dan menengah (UKM) di seluruh Asia sebelum akhir 2022.
BACA JUGA: Manulife dan Bank DBS Luncurkan Asuransi dengan Beragam Pilihan Investasi
Menurut DBS Digital Readiness Survey, 97 persen bisnis di Asia-Pasifik
menghadapi tekanan eksternal untuk melakukan transformasi digital.
BACA JUGA: Dukung Kemajuan Nasabah Korporasi, Bank DBS Membantu Debt Fundraising untuk PT SMI
Meningkatnya kerumitan rantai pasokan menjadi salah satu faktor pendorong perubahan.
Kendati demikian, kecepatan perubahan di lingkungan makro dan bisnis, ditambah dengan tingginya biaya untuk mengadopsi teknologi baru, tetap menjadi hambatan digitalisasi.
Karena itu, DBS akan meluncurkan lima kemitraan platform baru pada 2022.
Hal ini dilakukan untuk mendukung bisnis dan melindungi dari gangguan perdagangan yang berkepanjangan.
Platform ini akan mampu membiayai rantai pasokan dan digital terintegrasi yang diharapkan bermanfaat bagi UKM di seluruh Singapura, Hongkong, Tiongkok, India, dan Indonesia sebelum akhir tahun ini.
Sektor yang akan diuntungkan oleh peluncuran platform digital ini termasuk e-commerce, logistik, dan komoditas. Sejak 2017, DBS meluncurkan 12 kemitraan platform digital.
Group Head of Ecosystems DBS Raof Latiff mengatakan, perusahaan dari semua sektor dan skala merasakan tekanan yang makin meningkat untuk mengikuti perkembangan digital terbaru.
"Untuk meringankan sebagian beban ini, kami terus memanfaatkan solusi digital kami guna memberikan solusi pembiayaan terintegrasi dalam membantu bisnis mengatasi tantangan dan memperkuat ketahanan mereka,'' ujarnya.
Vice President Stora Enso Oyj Wei-Li Tuomela menjelaskan, pihaknya mengambil langkah untuk mempercepat penerapan saluran pembiayaan digital bagi pemasok.
"Kecepatan penawaran pembiayaan kepada pemasok kami serta kemudahan untuk bergabung secara digital dalam keseluruhan prosesnya juga membantu meringankan tantangan saat gangguan perdagangan mencapai puncaknya," ungkapnya.
Saat ini, DBS bermitra dengan perusahaan anchor (perusahaan berbasis teknologi tinggi berkualifikasi) besar dan mapan di berbagai sektor, termasuk teknologi, media, dan telekomunikasi.
Pakaian, produk konsumen, makanan dan pertanian, serta otomotif dan logistik memberikan pilihan pembiayaan digital kompetitif ke jaringan pemasok dan atau distributor mereka melalui platform perdagangan digital.
Pada 2021, DBS merangkul 45 anchor dan 5 ribu pemasok dan distributor melalui platform digital.
Sebagai solusi pembiayaan digital DBS, sembilan di antara sepuluh transaksi keuangan rantai pasokan bank di seluruh Asia tahun lalu dilakukan melalui platform digital.
Melalui upaya ini, DBS mencatat pertumbuhan pendapatan yang kuat dari ekosistem perdagangan, meningkat dua kali lipat secara tahunan pada 2021.
DBS juga menawarkan sameday supplier onboarding sejak 2019.
Pendaftaran pemasok ke dalam sistem perusahaan pada hari yang sama secara digital.
Kemampuan digital lain, seperti, pinjaman intuitif, manajemen kas, layanan pembiayaan perdagangan, serta solusi valuta asing.
Hal itu memungkinkan bank untuk menyediakan pengalaman yang lebih disesuaikan dan mulus bagi nasabah korporasi.
Upaya kolektif ini sejalan dengan strategi bank untuk lebih mengatalisasi pengembangan dan adopsi
platform perdagangan digital serta solusi pembiayaan digital dalam satu kemasan di seluruh industri. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi