jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio menyayangkan langkah Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan materi pertanyaan pada dua pasangan calon presiden sebelum acara debat dimulai.
Hendri menilai, kebijakan itu menghilangkan unsur autentik yang diharapkan masyarakat dari pelaksanaan debat.
BACA JUGA: DPR: Bukan Tugas KPU Jaga Muruah Capres
"Sebetulnya yang ditunggu masyarakat dari debat nanti itu autentiknya capres dan cawapres menjawab pertanyaan," ujar Hendri kepada JPNN, Selasa (8/1).
Pengajar di Universitas Paramadina ini juga menilai, acara debat penting untuk memperlihatkan autentiknya capres-cawapres saat mengomunikasikan program-program dan janji-janji mereka.
BACA JUGA: Prabowo-Sandi Akan Jualan Isu Penguatan KPK di Debat Perdana
"Nah, kalau debat itu diberikan dulu soalnya, autentiknya debat itu menjadi enggak ada," ucapnya.
Karena, kata Hendri kemudian, yang menjawab pertanyaan-pertanyaan pada akhirnya adalah para tim sukses para pasangan calon presiden.
BACA JUGA: Timses Jokowi Bantah Diuntungkan Keputusan KPU
"Acara debat itu pada akhirnya menjadi panggung tim sukses. Para capres-cawapres cukup membacakan atau menghafalkannya," pungkas Hendri.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hoaks Mampu Mengubah Pilihan Politik Publik
Redaktur & Reporter : Ken Girsang