jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah memastikan akan membagi menjadi lima tema dalam debat antar calon presiden dan wakilnya yang akan diselenggarakan dan disiarkan oleh sejumlah stasiun televisi nasional mulai dari 9 Juni-5 Juli 2014.
Menurut komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah tema-tema itu ditentukan oleh KPU. Lalu untuk pertanyaannya disiapkan tim pakar yang independen untuk diserahkan ke moderator debat. "Ada tim pakar yang akan membuat kisi-kisi pertanyaan, kita undang secara khusus untuk membuat kisi-kisi kita lalu dititip ke moderator,” ujarnya di kantor KPU, Jakarta, Selasa (3/6).
BACA JUGA: KPK: Sektor Pajak Luput dari Perhatian Capres
Penentuan moderator itupun, lanjut Ferry, atas kesepakatan kedua pasangan calon, sementara tim pakar otoritas kita. “Kita jamin independen,” tegasnya.
Tema debat di hari pertama pada 9 Juni yang akan disiarkan di SCTV, Indosiar, khusus untuk para capres adalah terkait Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang Bersih dan Kepastian Hukum. Kedua, debat yang dikhususkan untuk cawapres pada 15 Juni di Metro TV dan Bloomber TV mengangkat soal Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.
BACA JUGA: Menteri Jadi Timses, SBY Gelar Rapat Evaluasi
Ketiga, pada 22 Juni (Capres) terkait Politik Internal dan Ketahanan Nasional (Disiarkan TV One dan ANTV). Keempat pada 29 Juni (debat Cawapres) mengangkat tema Pembangunan Sumber Daya Manusia dan IPTEK (Disiarkan RCTI, MNCTV dan Global TV) dan terakhir pada 5 Juli (debat Capres dan Cawapres) terkait Pangan, Energi, Lingkungan (disiarkan TVRI dan Kompas TV).
Meski begitu, menurut peneliti senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibiwo, tema debat yang dipersiapkan oleh KPU itu masih belum menyentuh persoalan bangsa. “Dari aspek tema sudah bagus. Meskipun, itu belum mencakup semua persoalan kebangsaan. Atau saya anggap masih kulitnya saja,” cetus Karyono, kepada INDOPOS (Grup JPNN.com) dalam menanggapi pernyataan KPU itu.
BACA JUGA: Jokowi: Tegas Bukan Emosi Pribadi
Menurutnya, tantangan Indonesia ke depan semakin berat baik domestik maupun global. “Karenanya, debat capres terlalu kecil untuk menjawab gelombang masalah seluas samudera. Debat capres hanya sekadar mengukur sekelumit gagasan dan program para kandidat. Pun demikian, yang terpenting, di dalam debat nanti, harus menyentuh substansi masalah sesuai dengan tema yang ditentukan,” tegasnya.
Kemudian, lanjutnya, yang terpenting lainnya, para panelis dan penyelenggara pemilu harus benar-benar independen. “Jangan sampai ada keberpihakan kepada salah satu pasangan capres. Meskipun, menurut saya, pengaruh debat tidak terlalu signifikan mempengaruhi tingkat elektabilitas,” pungkasnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Desakan SDA Nonaktif Muncul dari Daerah
Redaktur : Tim Redaksi