Debat Capres Mirip Cerdas Cermat Anak SMP

Jumat, 18 Januari 2019 – 07:29 WIB
DEBAT PERDANA: Duet Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno pada debat perdana peserta Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1) malam. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah kecewa dengan debat capres dan cawapres edisi perdana di Bidakara, Kamis (17/1) malam.

Menurut Fahri, panggung debat milik KPU itu tak menarik lantaran kandidat terlalu sering melihat ke bawah untuk membaca sontekan.

BACA JUGA: Debat Capres: Prabowo Menangkis Serangan Tajam Jokowi

"KPU tidak saja memberikan kisi2 tapi membolehkan adanya contekan sehingga wajah kandidat sering melihat ke bawah dan tidak menyimak. Akhirnya jawaban gak nyambung. Ayo KPU ubah ini, masih ada 4x," sebut Fahri di media Instagram, pada akun fahrihamzah.

Ayah dari lima anak ini menyerang KPU, menyebut penyelenggara pemilu itu menipu.

BACA JUGA: Debat Capres: Siapa Menteri Perempuan Tidak Prorakyat?

"Calon presiden bisa bersembunyi di balik pertanyaan dan jawaban serta kisi2 yang telah dihafal. KPU menipu kita! Apa tidak malu melihat debat yang mirip cerdas cermat anak SMP dan SMA? Coba lihat deh ... kandidat tidak menyimak pertanyaan dan sangkalan...karena sibuk membaca kerpekan...lalu waktu menjawab tidak nyambung. Tapi karena jawaban capres kita anggap ok-ok aja," sebut Fahri. (adk/jpnn)

Berikut curahan hati Fahri Hamzah di media sosial terkait debat capres

BACA JUGA: Caleg Gerindra Mantan Koruptor, Ini Reaksi Prabowo

MESTINYA CAPRES SALING TIMPA AJA

Kecewa saya sama panggung Debat Pertama Pilpres 2019 malam ini....KPU tidak saja memberikan kisi2 tapi membolehkan adanya contekan sehingga wajah kandidat sering melihat ke bawah dan tidak menyimak. Akhirnya jawaban gak nyambung. Ayo KPU ubah ini, masih ada 4x.

Kita harus membuat protes keras kepada KPU telah melakukan drama seperti itu, maka calon presiden bisa bersembunyi di balik pertanyaan dan jawaban serta kisi2 yang telah dihafal. KPU menipu kita!

Apa tidak malu melihat debat yang mirip cerdas cermat anak SMP dan SMA? Coba lihat deh ... kandidat tidak menyimak pertanyaan dan sangkalan...karena sibuk membaca kerpekan...lalu waktu menjawab tidak nyambung. Tapi karena jawaban capres kita anggap ok-ok aja.

Calon presiden tidak perlu dibantu atau dilindungi dalam debat. Biarkan mereka ditelanjangi oleh kata-kata### mereka sendiri. Mereka jangan lagi membaca tulisan orang. Biar keluar apa yang sebenarnya ada dalam kepala, dalam hati dan dalam impian mereka. Jangan dibela!

Plis stop sandiwara ini. Rakyat jangan dibodohi. Kosa kata yg keluar dari moderator ini kayak anak-anak#..”Mohon capres mengucapkan pujian kepada calon lain ya dan menyampaikan pesan damai...” Maksudnya apa sih? Memang rakyat rusuh apa? Di bawah santai aja kok.. Ada 4 kali lagi debat, permohonan saya:
1. Kalau takut ramai gak usah bawa timses. Di studio TV aja.
2. Gak usah kasi waktu 2-3 menit. Biat mereka olah narasi sendiri.
3. Stop bawa catatan baik kertas maupun tablet.
4. Kasih waktu saling potong antar kandidat.

Para pejabat dan pimpinan lembaga negara khususnya yudikatif gak usah diajak nonton. Ngapain ketua MA, ketua MK dan ketua KY duduk di antara politisi?Juga banyak sekali pimpinan lembaga pemerintahan dan menteri? Buat apa?

Belum lagi pembisik dan tukang antar bocoran wira-wiri ramai amat kayak coach pertandingan tinju kelas layang. Biarkan aja dia sendiri saling berhadapan. Biar kelihatan siapa yg mandiri & siapa yang tidak mandiri. Biar saling timpa aja!

Ini cuman adu mulut kok. Takut amat. Sekali lagi, ini kepentingan rakyat. Bukan KPU atau kandidat. Rakyat perlu tahu siapa yang akan mimpin mereka. Jangan main2!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suasana Debat Memanas, Sandi Sempat Pijit Pundak Prabowo


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler