jpnn.com - JAKARTA – Banyak kalangan menganggap debat calon presiden dan wakil presiden Senin (9/6) malam lalu membawa dampak pada elektabilitas masing-masing pasangan. Namun, kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dianggap meraup untung lebih dari debat itu dibanding pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Menurut Direktur Eksekutif Puskaptis, Husein Yazid, debat itu telah membawa pergeseran pada swing voters ke arah Prabowo-Hatta. “Hasil perhitungan survei sementara ini menunjukkan ada peralihan cukup besar dari swing voters ke Prabowo–Hatta. Debat mempengaruhi keterpilihan dan debat kemarin meningkatkan elektabilitas Prabowo-Hatta. Banyak swing voters memutuskan untuk memilih pasangan ini,” ujar Husein di Jakarta, Selasa (10/6).
BACA JUGA: Ganti Format, KPU Jamin Debat Capres yang Kedua Bakal Lebih Seru
Kendati demikian Husein menolak untuk merinci angka pergeseran swing voters itu. Sebab, survei Puskaptis masih berjalan dan belum sepenuhnya selesai.
Husein hanya menyebut ada tiga faktor penyebab beralihnya swing voters ke kubu pasangan capres-cawapres bernomor urut satu tersebut. Pertama, publik menganggap Jokowi justru mengandalkan contekan. “Hal itu tidak disukai oleh publik,” ujar Husein.
BACA JUGA: DKPP Pecat 32 Penyelenggara Pemilu
Kedua, penampilan Jusuf Kalla justru terkesan jauh lebih mendominasi dibanding Jokowi. Menurut Husein, hal itu memperlihatkan bahwa pamor Jokowi terendam dengan penampilan JK yang lebih lugas. Husein menganggap dominasi JK menjadikan Jokowi yang seharusnya lebih moncer menjadi terendam.
Sedangkan faktor ketiga adalah penampilan Jokowi yang saat debat mengenakan jas. Husein mengatakan, mempertanyakan sikap Jokowi yang tidak konsisten dengan penampilan seperti biasanya, dan malah meninggalkan ciri khasnya baju kotak-kotak. “Perubahan ini menunjukan Jokowi kehilangan rasa percaya diri,” paparnya. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Budiman Anggap Jokowi Demokrat Sekaligus Republiken
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan DPP Imbau Golkar Dukung Jokowi-JK
Redaktur : Tim Redaksi