jpnn.com, DEPOK - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Aditya Perdana mengingatkan seluruh kontestan Pilpres 2024 bisa memanfaatkan debat perdana yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (12/12/2023) sebagai ajang adu gagasan.
Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI itu menyatakan debat pilpres bukan ajang adu gimik ataupun pencitraan.
BACA JUGA: Komentari Gimik Joget dan Gemoy, Hasto Tegaskan Prabowo Memang Bukan Jokowi
Akademikus yang juga direktur Algoritma Research and Consulting itu menyebut debat merupakan forum penting karena pemilih membutuhkan tawaran program kerja dan kebijakan yang berpihak kepada publik.
Oleh karena itu, debat pilpres harus menjadi forum untuk tukar gagasan, bahkan saling sanggah ide, tentang menjalankan pemerintahan ke depan.
BACA JUGA: Ngebet Adu Ide, TPN Ganjar-Mahfud Sayangkan Prabowo-Gibran Malah Tonjolkan Joget
"Perhatian publik ini sebesar kisaran 35 persen, tecermin dari beberapa kali hasil survei nasional Algoritma pada Desember 2022 dan Juni 2023," kata Aditya, Senin (11/12/2023).
Aditya menambahkan angka pemilih yang bimbang menentukan capres pilihan juga masih relatif tinggi, yakni di kisaran 45 persen. Oleh karena itu, debat menjadi penting untuk menarik pemilih bimbang.
BACA JUGA: Gibran bin Jokowi: Kemungkinan Mereka Tunggu Debat
KPU akan menggelar debat perdana capres-cawapres Pilpres 2024 pada Selasa (12/12/2023) pukul 19.00 WIB.
Tema debat perdana yang diselenggarakan di gedung KPU itu ialah pemerintahan, layanan publik, hukum, pemberantasan korupsi, hak asasi manusia, dan penguatan demokrasi.(Antara/jpnn.com)
Berita ini telah tayang di jabar.jpnn.com dengan judul Jangan Jadikan Debat Capres Sebagai Forum Gimik dan Pencitraan!
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Sarapan Anies Baswedan Menjelang Debat Capres
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi