Debut di Lantai Bursa, MCAS Kantongi Rp 300 Miliar

Jumat, 03 November 2017 – 13:52 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI). FOTO: TONI SUHARTONO/INDOPOS /JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Debut saham M. Cash Intergrasi (MCAS) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berjalan sukses.

Saham emiten distribusi digital itu langsung melonjak 50 persen alias mengalami auto reject (penolakan otomatis).

BACA JUGA: Saham Melejit, BRI Lakukan Stock Split

Itu mengulang peristiwa serupa yang pernah ditoreh saham perdana Kioson Komersial Indonesia (KIOS) pada 5 Oktober silam.

Meski laris manis, gerak saham MCAS tidak diiringi volume tinggi.

BACA JUGA: Dorong UKM Go Public, BEI Siapkan Papan Khusus

Itu setelah saham perusahaan ditutup menanjak 49,5 persen menjadi Rp 2.070 per lembar dengan volume transaksi 46.425 lot senilai Rp 9,82 miliar.

Dalam hajatan initial public offering (IPO) itu, perusahaan menjajakan 216,98 juta dengan harga pelaksanaan Rp 1.385 per saham.

BACA JUGA: Garap E-Commerce, Alfamart Terjuni Bisnis Logistik

Dengan skema harga itu, manajemen mengantongi dana IPO sejumlah Rp 300,5 miliar.

Manajemen percaya masa depan berada di tangan para pemain industri digital. Karena itu, perusahaan merintis jalan go public.

 Itu langkah awal mendorong pertumbuhan industri startup dan digital domestik hingga global.

Bisnis digital merupakan lokomotif untuk mendukung digital economy nasional.

”Selanjutnya, tiga anak usaha kami juga akan melakukan IPO. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di bursa Paman Trump (AS). Mungkin pada semester pertama tahun depan,” tutur Komisaris Utama MCAS Michael Steven.

Seiring pertumbuhan digital, MCAS berimajinasi menjadi digital distribution champion nasional.

MCAS mengembangkan suatu kios digital revolusioner, mengeluarkan berbagai jenis kartu fisik, termasuk mobile subscriber dentity module (SIM) dan e-money dengan registrasi secara otomatis.

Selain berbagai fitur-fitur menarik macam top up pulsa telepon, pembayaran tagihan rutin, mall/mart directory, iklan (co-branding), berbagai voucher dan bentuk promosi lain, flash sales points, transaksi e-commerce dan beragam produk digital lain.

Per April tahun ini, perusahaan mencatat penjualan Rp 269,3 miliar.

Jumlah itu meningkat 152 persen dibanding periode sama 2016 Rp 106,6 miliar.

Laba usaha terakumulasi Rp 4 miliar, meroket lebih empat kali lipat dari edisi sama 2016 di kisaran Rp 900 juta. (far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jajakan Saham Perdana, Startup Incar Rp 250 Miliar


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler