jpnn.com, BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan saat ini orang banyak yang tidak mau berpikir jadi pengusaha. Namun, masih banyak yang berpikir jadi pekerja.
Karenanya, Deddy mengatakan tidak heran banyak sumber daya alam Indonesia yang bukan dikelola oleh warga negara sendiri.
BACA JUGA: Hidayat Sentil Pemuda yang Abai Terhadap Ideologi Bangsa
Dia mengatakan, menjadi pegawai memang penting. Tapi, menjadi pengusaha akan memberikan banyak pekerjaan kepada orang lain.
"Allah buka sembilan dari 10 pintu rezeki buat pengusaha. Satu buat pegawai. Tapi banyak yang ingin ke satu itu," kata Deddy saat sosialisasi Empat Pilar Bernegara di Pusdai, Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/7).
BACA JUGA: Deddy Mizwar: Ubah Stigma dari Pekerja jadi Wirausaha
"Kekayaan bukan tujuan, tapi kekayaan tadi lebih memudahkan kita menjalankan ibadah," tambah Deddy.
Deddy juga bercerita pernah menjadi pegawai. Dia yang luluskan sekolah menengah farmasi kemudian melamar menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. "Seumur hidup saya melamar pekerjaan menjadi PNS DKI dan diterima," kata Deddy.
Setelah beberapa tahun, Deddy memutuskan keluar. Pekerjaannya itu kemudian diberikan ke orang lain. "Saya memutuskan untuk menjadi aktor," ujarnya.
BACA JUGA: Umat Islam Sudah Khatam soal Toleransi
Menurut Deddy, dulu dunia film masih belum seramai sekarang. Dia pun sempat ditanyakan sang ibu apakah sudah serius ingin menekuni dunia akting.
"Mak saya bilang, Ded lo kalau gak ada film, mau makan apa? Tapi, alhamdulilah saya jadi aktor, sutradara, produser dan sekarang wagub Jabar," jelasnya.
Bukan Deddy Mizwar kalau tidak bercanda. Deddy mengatakan, sekarang kalau dia ingin jadi presiden cuma butuh waktu enam bulan saja. "Tinggal bikin filmnya saya jadi (berperan jadi) presiden," kata Deddy yang disambut tawa peserta sosialisasi.
Lebih jauh Deddy mengatakan, kewirausahaan begitu penting. Apalagi, belum empat persen penduduk Indonesia sebagai pengusaha. Berdasarkan Bank Dunia, sebuah negara akan kuat ekonominya jika minimal empat persen penduduknya jadi penhusaha.
“Indonesia belum empat persen dan belum menjamin kekuatan ekonomi seperti yang dimaksud Bank Dunia," katanya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR Resmikan Patung Terbesar di Asia Tenggara
Redaktur & Reporter : Boy