JAKARTA - Sejak resmi mengajukan surat pengunduran diri dari kanggotaan Partai Amanat Nasional (PAN) minggu lalu, Dede Yusuf ternyata belum mendapat tempat di Partai DemokratPasalnya, Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut belum secara resmi menyatakan untuk bergabung kepada Partai Demokrat.
“Kami belum menentukan tempat dan posisi apa yang cocok untuknya (Dede Yusuf)
BACA JUGA: Ingrid Tetap Dorong Ani Nyapres
Karena selama ini kan dia hanya secara informal saja dan belum resmi bergabung,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Saan Mustopa, usai penutupan acara sosialisasi perubahan UU, di Karawang, Jawa Barat, kemarin (24/4/2011).Namun, atas banyaknya tokoh politik yang berpindah ke Partai Demokrat, tidak serta merta membuat partai ini menjadi takabur
“Kita senang saja jika ada yang berpindah ke Partai Demokrat, tetapi justru akan membuat kami akan lebih selektif
BACA JUGA: DPD Tuding Mendagri Asal Bunyi
Agar partai kami ini tidak diopinikan sebagai tempat berlindungnya kader partai bermasalah,” katanya.Menurutnya, apabila memang yang bersangkutan merupakan orang yang bermasalah, tentunya akan ditolak dan dipecat. Namun demikian, Saan meminta agar fenomena kader berpindah keanggotaan partai politik harus dipandang sebagai hal lumrah
“Ini adalah otokritik buat partai
BACA JUGA: PKS Lamar Gus Ipul
Bagaimana agar terjadi loyalitas, kesetiaan, di partai masing-masingSehingga dalam posisi apapun, kader itu secara ideologi akan tetap bertahan,” ujarnyaSebagaimana diketahui, selain Dede Yusuf, fenomena kader berpindah ini kembali mengemuka setelah beberapa waktu lalu juga terjadi perpindahan, yakni ormas Ikhwanul Muballighin yang sebelumnya merupakan organisasi sayap (underbow) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang pindah haluan bergabung dengan Demokrat(dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD Akhiri Kerjasama dengan UNDP
Redaktur : Tim Redaksi