Dedengkot Relawan Jokowi Ini Bikin Anak Buah Prabowo Ragukan Kemampuan BIN

Selasa, 02 Februari 2016 – 03:26 WIB
Banyu Biru (kanan) bersama relawan lainnya saat masa Pilpres 2014 lalu. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Ahmad Muzani turut menyorot aksi Banyu Biru Djarot, yang mengekspose Surat Keputusan (SK) pengangkatannya sebagai pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) di jejaring Path.

Tindakan Banyu Biru menurutnya tak sesuai dengan prinsip kerja lembaga yang kini dipimpin Sutiyoso, karena seharusnya seorang intelijen harus merelakan diri untuk tidak dikenal.

BACA JUGA: Kata Menteri Yuddy, Akuntabilitas Kinerja Bukti Nyata Revolusi Mental

"Intelijen itu bekerja kayak angin, tak kelihatan tapi terasa. Jadi intel harus melalui pendidikan khusus, karena tingkat kerja dan kerahasiaannya sangat tinggi," kata Muzani di Jakarya, Senin (1/2).

Namun, rekrutmen aparat BIN di Indonesia menurutnya terkesan sembrono, subjektif dan punya hubungan emosional hingga praktek balas budi sehingga tingkat militansinya jadi pertanyaaan.

BACA JUGA: Menteri Yuddy Pastikan Belum Ada Jadwal Tes CPNS

"Banyu biru jadi contoh. Maksudnya mungkin Banyu membanggakan bahwa dia punya SK. Tapi semakin dipertanyakan tentang kemampuan BIN dalam menggalang dan merekrut orang-orang," ujar anak buah Prabowo Subianto itu.

Bahkan, Sekjen DPP Gerindra itu curiga jangan-jangan ada rekrutmen BIN yang tidak sesuai aturan. Karenanya prosedur di internal BIN menurutnya perlu dievaluasi agar ketahuan dimana pelanggarannya.

BACA JUGA: KPK Garap Para Elite Sumut Ini Secara Berjamaah

"Ini kan masih cerita balas budi. Kalau begitu sampai kapan seperti ini. Cek prosedur administrasi, dimana yang dilanggar (akan ketahuan)," pungkasnya. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Bakal Minta Bantuan Jokowi Soal Novel?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler